Grammar-Translation Method (Gtm)

Grammar-translation Method (GTM) bukanlah metode pengajaran bahasa yang baru. Mungkin metode ini mempunyai nama yang tidak sama-beda tetapi dipakai oleh guru bahasa bertahun-tahun. Pada awalnya, metode ini dinamakan Classical Method alasannya metode ini pertama kali dipakai dalam mengajarkan bahasa-bahasa klasik, Latin dan Greek (Chastain 1988). Kekinian, metode ini dipakai sebagai tujuan untuk menolong siswa membaca dan mengapersiasi literatur bahasa asing. Metode ini juga diharapkan, melalui pembelajaran grammar dari bahasa asing, siswa menjadi familiar dengan grammar bahasanya sendiri dan kefamiliaran ini akan menolongnya untuk berbicara dan menulis bahasanya sendiri dengan benar. Akhirnya, metode pengajaran ini akan membuat siswa tumbuh secara intelektual; metode pengajaran ini juga akan membuat siswa mungkin tidak pernah memakai bahasa yang gila yang dipelajari, tetapi tes-tes di dalam metode ini akan sangat mempunyai kegunaan kedepannya.
Tujuan Penggunaan GTM
Menurut guru yang mengunakan Grammar-tanslation Method, tujuan mendasar dari pengajaran sebuah bahasa gila ialah untuk bisa membaca literatur tertulis dari bahasa tersebut. Untuk melakukannya, siswa membutuhkan berguru wacana peraturan grammar dan vocabulary atau kosakata dari bahasa gila tersebut.

Peran Guru dan Siswa Dalam GTM
Peran pada metode ini sangat tradisional. Peran guru ialah sebagai pemegang kekuasaan di kelas. Dan tugas siswa spesialuntuk menuruti apa yang guru ajarkan, siswa melaksanakan apa yang yang guru katakan, siswa berguru apa yang pengajar tahu.

Karakteristik Proses Pembelajaran Dalam GTM
Siswa disuruh untuk mengartikan teks dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Seringnya apa yang mereka artikan ialah bacaan-bacaan dari bahasa gila yang dipelajari wacana beberapa aspek kebudayaan dari komunitas atau pengguna orisinil bahasa gila tersebut. Pelajar atau siswa berguru grammar secara deduktif, yaitu pengajar memdiberi peraturan-peraturan grammar dan contohnya, kemudian siswa disuruh untuk menghafalnya, dan kemudian disuruh untuk memakai peraturan tersebut ke pola yang lain. Siswa juga berguru paradigma-paradigma dalam grammar ibarat noun, verb, adverb, dan lain sebagainya. Siswa menghafal padanan kata dari bahasa aslinya sendiri dengan kosakata dari bahasa gila yang dipelajari.

Interaksi Guru-siswa Dalam GTM
Kebanyakan interaksi yang terjadi di ruangan kelas ialah antara guru terhadap siswa. Sedangkan interaksi siswa terhadap guru dan interaksi sesama siswa sangat minim.

Language Skill Dalam GTM
Vocabulary dan grammar sangat ditekankan sekali dalam metode ini. Reading dan writing ialah primary skill atau kemampuan utama yang siswa lakukan. Terdapat sedikit perhatian yang tertuju pada speaking dan listening, begitu juga terhadap pronunciation.

Evaluasi Dalam GTM
Test tertulis sering dipakai untuk mengevaluasi siswa dengan mengartikan bahasa gila yang dipelajari ke bahasa aslinya sendiri atau sebaliknya. Pertanyaan yang menyangkut peraturan grammar dair bahasa gila yang dipelajari atau bahasa orisinil siswa juga sering dijumpai.

Untuk lebih memahami prinsip-prinsip dari penerapan Grammar-translation Method ini, alangkah baiknya bila kita membaca Ilustrasi Grammar-translation Method.
LihatTutupKomentar