Artikel ini juga ditujukan untuk yang masih belum memahami discourse deiksis / deiksis tentang sejara jelas.
Theory of Pragmatics
Pembahasan:
Deiksis yaitu suatu ungkapan yang dipakai untuk menunjuk suatu hal atau benda dimana makna dari ungkapan tersebut berubah-ubah sesuai dengan kontek pembicaraan, siapa yang berbicara, kapan dan dimana pembicaraan itu dilakukan. Misalkan kata "tomorrow" yang berarti "besok" sanggup saja berarti menunjuk ke hari Senin kalau itu diucapkan pada hari Minggu, sanggup juga berarti menunjuk ke hari Selasa kalau itu diucapkan pada hari Senin, dan seterusnya. Lainnya, misalkan kata "Here" yang berarti di sini, sanggup berarti merujuk sebuah warung kalau diucapkan di warung, sanggup merujuk sebuah masjid kalau diucapkan di masjid, sanggup merujuk sebuah gereja kalau diucapkan di gereja, dan seterusnya.
Secara umum deiksis dibagi menjadi 5 macam, yaitu deiksis person, place, time, social dan discourse.
1. Person Deiksis
Person Deiksis / orang menunjuk pada orang / entity yang sedang dibicarakan. Orang tersebut sanggup 1st person / orang pertama, yaitu orang yang sedang bicara itu sendiri, dengan menggunakan kata ganti / pronoun "I" dan "We / kita / kami" , 2nd person / orang kedua, yaitu orang yang diajak bicara secara langsung, dengan menggunakan pronoun "You" yang berarti "engkau" kalau yang diajak bicara spesialuntuk satu orang dan berarti "kalian" kalau yang diajak bicara lebih dari satu orang, serta 3rd person / orang ketiga, yaitu orang / entity yang sedang dibicarakan namun tak ikut serta dalam pembicaraan tersebut. Pronoun yang dipakai dlm 3rd person sanggup "She" , He" , "It" , "They" , "Them" , "Her" , "Him" , etc.
Lihat juga:
2. Place Deiksis
Place Deiksis / daerah menunjuk pada suatu daerah tertentu. contohnya ialah kata "here" , "There" , "Left" , Right" , "Behind" , "Front" , etc.
3. Time Deiksis
Time deiksis / waktu menunjuk suatu waktu tertentu. contohnya ialah kata "Now" , "Tomorrow" , "Today" , "Yesterday" , "Next week" , "This night" , etc.
4. Social Deiksis
Social deiksis menunjuk perbedaan kelas / status sosial antara si pembicara dan lawan bicara atau orang lain yang dibicarakan. misal dalam B. Indonesia misalkan penyebutan kata "Dia" dan "Beliau" . kata "Dia" biasa dipakai untuk orang biasa atau mitra sedang "Beliau" lebih untuk orang terhormat, menyerupai presiden, kiyai, guru dll. Dalam B. Inggris sbg pola ialah pemanggilan nama, nama "Agus Budiman" sanggup dipanggil "Agus" atau "Budiman" . Pemanggilan nama belakang "Budiman" ialah lebih sopan daripada nama depan "Agus" .
5. Discourse Deiksis
Discourse deiksis / deiksis tentang merujuk pada bab dari tentang yang sedang dikembangkan ataupun sudah didiberikan. Deiksis tentang mempunyai 2 sifat, yaitu anafora dan katafora.
a. Anafora
Rujukan sanggup dikatakan anafora kalau ungkapan yang dipakai menunjuk kembali suatu hal / benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalkan pronoun "She" yang dipakai untuk menunjuk kembali nama orang yang sudah disebutkan. Lebih terang lihat kalimat sbb:
misal lain:
b. Katafora
Merupakan lawan dari anafora. Jika anafora menunjuk kembali hal / benda yang sudah disebutkan sebelumnya, maka katafora menunjuk hal / benda yang belum dan gres akan disebutkan. misal sanggup dilihat sbb:
Agar lebih paham, kita gunakan lagi kalimat di atas, pertama menggunakan susunan anafora dan kedua katafora:
Baca juga:
Theory of Pragmatics
Pembahasan:
- Pengertian Deiksis
- Penjelasan dan pola Person Deiksis
- Penjelasan dan pola Place Deiksis
- Penjelasan dan pola Time Deiksis
- Penjelasan dan pola Social Deiksis
- Penjelasan dan pola Discourse Deiksis
Pengertian Deiksis
Deiksis yaitu suatu ungkapan yang dipakai untuk menunjuk suatu hal atau benda dimana makna dari ungkapan tersebut berubah-ubah sesuai dengan kontek pembicaraan, siapa yang berbicara, kapan dan dimana pembicaraan itu dilakukan. Misalkan kata "tomorrow" yang berarti "besok" sanggup saja berarti menunjuk ke hari Senin kalau itu diucapkan pada hari Minggu, sanggup juga berarti menunjuk ke hari Selasa kalau itu diucapkan pada hari Senin, dan seterusnya. Lainnya, misalkan kata "Here" yang berarti di sini, sanggup berarti merujuk sebuah warung kalau diucapkan di warung, sanggup merujuk sebuah masjid kalau diucapkan di masjid, sanggup merujuk sebuah gereja kalau diucapkan di gereja, dan seterusnya.
- I'll go tomorrow (Aku akan pergi besok)
- She is in here with me (Dia di sini bersamaku)
Secara umum deiksis dibagi menjadi 5 macam, yaitu deiksis person, place, time, social dan discourse.
1. Person Deiksis
Person Deiksis / orang menunjuk pada orang / entity yang sedang dibicarakan. Orang tersebut sanggup 1st person / orang pertama, yaitu orang yang sedang bicara itu sendiri, dengan menggunakan kata ganti / pronoun "I" dan "We / kita / kami" , 2nd person / orang kedua, yaitu orang yang diajak bicara secara langsung, dengan menggunakan pronoun "You" yang berarti "engkau" kalau yang diajak bicara spesialuntuk satu orang dan berarti "kalian" kalau yang diajak bicara lebih dari satu orang, serta 3rd person / orang ketiga, yaitu orang / entity yang sedang dibicarakan namun tak ikut serta dalam pembicaraan tersebut. Pronoun yang dipakai dlm 3rd person sanggup "She" , He" , "It" , "They" , "Them" , "Her" , "Him" , etc.
Lihat juga:
2. Place Deiksis
Place Deiksis / daerah menunjuk pada suatu daerah tertentu. contohnya ialah kata "here" , "There" , "Left" , Right" , "Behind" , "Front" , etc.
3. Time Deiksis
Time deiksis / waktu menunjuk suatu waktu tertentu. contohnya ialah kata "Now" , "Tomorrow" , "Today" , "Yesterday" , "Next week" , "This night" , etc.
4. Social Deiksis
Social deiksis menunjuk perbedaan kelas / status sosial antara si pembicara dan lawan bicara atau orang lain yang dibicarakan. misal dalam B. Indonesia misalkan penyebutan kata "Dia" dan "Beliau" . kata "Dia" biasa dipakai untuk orang biasa atau mitra sedang "Beliau" lebih untuk orang terhormat, menyerupai presiden, kiyai, guru dll. Dalam B. Inggris sbg pola ialah pemanggilan nama, nama "Agus Budiman" sanggup dipanggil "Agus" atau "Budiman" . Pemanggilan nama belakang "Budiman" ialah lebih sopan daripada nama depan "Agus" .
5. Discourse Deiksis
Discourse deiksis / deiksis tentang merujuk pada bab dari tentang yang sedang dikembangkan ataupun sudah didiberikan. Deiksis tentang mempunyai 2 sifat, yaitu anafora dan katafora.
a. Anafora
Rujukan sanggup dikatakan anafora kalau ungkapan yang dipakai menunjuk kembali suatu hal / benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalkan pronoun "She" yang dipakai untuk menunjuk kembali nama orang yang sudah disebutkan. Lebih terang lihat kalimat sbb:
- Rena is my friend, she lives in Semarang (Rena ialah kawanku, beliau tinggal di Semarang)
misal lain:
- Fadli cried out because he was sscared (Fadli berteriak alasannya ialah beliau ketakutan)
b. Katafora
Merupakan lawan dari anafora. Jika anafora menunjuk kembali hal / benda yang sudah disebutkan sebelumnya, maka katafora menunjuk hal / benda yang belum dan gres akan disebutkan. misal sanggup dilihat sbb:
- After she bought a new house last week, Rena bought a new car yesterday (Sesudah beliau membeli rumah gres ahad lalu, Rena membeli kendaraan beroda empat gres kemarin)
Agar lebih paham, kita gunakan lagi kalimat di atas, pertama menggunakan susunan anafora dan kedua katafora:
- After Rena bought a new house last week, she bought a new car yesterday
- After she bought a new house last week, Rena bought a new car yesterday
Baca juga:
- phrasal verb: tidakboleh tekan "shut down" sebelum tahu artinya
- pengertian, macam dan pola phrase
- pola kalimat tongue twister yang bikin pengecap bergetar
- pola idiom bahasa Inggris
- pola abstract skripsi bahasa Inggris