Monday, October 8, 2018
misal Discussion Text Pada awal pemerintahan yang gres Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedah menyampaikan akan mencanangkan penerapan tablet bagi seluruh siswa di Indonesia. Perkataan tersebut pun menuai pro dan kontra di antara masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa penerapan tablet itu akan sangat bermanfaa. Tidak sedikit pula yang beranggapan tablet itu kurang bermanfaa. Nah, pada peluang kali ini Pintar Bahasa Inggris akan menghadirkan sebuah misal Discussion Text tentang “Tablets vs Books”. Semoga dari rujukan diberikut, sobat erat bisa lebih paham lagi tentang apa itu discussion text dan cara menciptakannya. Semoga bermanfaa. Check this out!!!
Tablets vs Books
Fast development of modern technologies such as computer, cell phone and tablets bring many advantages in human life. Almost every sector such as work, entertainment, and education are now depending on technology. In educational sector, for example, there is a policy to use tablets to replace textbooks. This policy makes a major debate among society. Some people agree that tablets will make teaching-learning process better but some other thinks not.
Among those who agree, tablets bring some benefits. First, tablets help students learn more material faster. Technology-based instruction can reduce the time students take to reach a learning objective by 30-80%, according to the US Department of Education and studies by the National Training and Simulation Association. Second, tablets can hold hundreds of textbooks on one device, plus homework, quizzes, and other files, eliminating the need for physical storage of books and classroom materials. The average tablet contains anywhere from 8 to 64 gigabytes (GB) of storage space. Third, tablets contain many technological features that cannot be found in print textbooks. Tablets give users the ability to highlight and edit text and write notes without ruining a textbook for the next user. Tablets have a search function, a backlighting option to read in low light, and a built-in dictionary. Interactive diagrams, games and videos increase student creativity, motivation, attentiveness, and engagement with classroom activities.
In other hand, people who disagree with the use of tablets point out several reasons. First, handheld technological devices including tablets are associated with a range of health problems. Handhelds contribute to Computer Vision Syndrome, which causes eyestrain, headaches, blurred vision, and dry eyes, according to the American Optometric Association. Second, using tablets is more expensive than using print textbooks. School will require purchasing hardware (the tablet) and software (the textbooks), building new wi-fi infrastructure, and pembinaan teachers and administrators how to use the technology. A broken tablet also requires an experienced technician to fix, which can be costly and time-consuming. Plus, tablets constantly need charging, increasing electricity demands on schools and the need for new electrical outlets. Third, tablets have too many distractions for classroom use. Students may pay attention to apps, email, games, and websites instead of their teachers. Tablets also enable students to cheat on schoolwork. Students can easily avoid reading and analyzing texts on their own because they can quickly look up passages in an e-textbook and search for answers on the internet.
In conclusion, tablets indeed bring so many advantages in education especially in teaching learning process. However, we must see the other factors whether tablets are suitable to be used in educational institution now or later. We cannot deny that tablets are so expensive with its entire means of support. It is not fair if we allocate the entire budget to tablets while there are so many schools which need more important facilities such as school buildings, classrooms, libraries, clean toilets, and so forth.
Terjemahan:
Tablet vs Buku
Perkembangan cepat teknologi modern menyerupai komputer, ponsel dan tablet membawa banyak laba dalam kehidupan manusia. Hampir setiap sektor menyerupai pekerjaan, hiburan, dan pendidikan kini tergantung pada teknologi. Di sektor pendidikan, misalnya, ada suatu kebijakan untuk memakai tablet untuk menggantikan buku pelajaran. Kebijakan ini mengakibatkan perdebatan besar di antara masyarakat. Beberapa orang sepakat bahwa tablet akan membuat proses belajar-mengajar lebih baik tetapi beberapa lainnya berpikir tidak.
Di antara mereka yang setuju, tablet membawa aneka macam manfaat. Pertama, tablet memmenolong siswa untuk mencar ilmu lebih banyak bahan pelajaran cepat. Teknologi berbasi isyarat sanggup mengurangi waktu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran 30-80%, berdasarkan US Department of Education and studies by the National Training and Simulation Association. Kedua, tablet sanggup menyimpan ratusan buku pelajaran pada satu perangkat, ditambah dengan pekerjaan rumah, kuis, dan file lainnya, menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan buku cetak dan bahan kelas lainnya. Rata-rata tablet mempunyai daya simpan 8-64 gigabyte (GB). Ketiga, tablet mengandung banyak fitur teknologi yang tidak sanggup ditemukan dalam buku teks cetak. Tablet mempersembahkan pengguna kemampuan untuk mengaris bawahi dan mengedit teks dan menulis catatan tanpa merusak buku untuk pengguna diberikutnya. Tablet mempunyai fungsi pencarian, pilihan backlighting untuk membaca dalam cahaya rendah, dan engkaus. Diagram interaktif, permainan dan video pada tablet juga meningkatkan kreativitas siswa, motivasi, perhatian, dan keterlibatan dengan aktivitas kelas.
Di sisi lain, orang yang tidak sepakat dengan penerapan tablet menyampaikan beberapa alasan. Pertama, perangkat teknologi genggam termasuk tablet berafiliasi dengan aneka macam duduk kasus kesehatan. Perangkat teknologi genggam berkontribusi pada Computer Vision Syndrome, yang mengakibatkan kelelahan mata, sakit kepala, penglihatan kabur, dan mata kering, berdasarkan American Optometric Association. Kedua, memakai tablet lebih mahal daripada memakai buku pelajaran cetak. Sekolah akan memerlukan pembelian hardware (tablet) dan perangkat lunak (ebook), membangun infrastruktur wi-fi baru, dan petes guru dan eksekutif bagaimana memakai teknologi. Tablet yang rusak juga membutuhkan teknisi berpengalaman untuk memperbaiki, yang sanggup memakan biaya mahal dan memakan waktu. Ditambah lagi, tablet terus-menerus perlu pengisian, meningkatnya seruan listrik di sekolah dan kebutuhan untuk outlet listrik baru. Ketiga, tablet mempunyai terlalu banyak pengalihan untuk penerapan di dalam kelas. Siswa nantinya spesialuntuk memperhatikan aplikasi, email, game, dan website bukan guru mereka. Tablet juga memungkinkan siswa untuk menyontek di sekolah. Siswa sanggup dengan simpel menghindari membaca dan menganalisis teks sebab mereka sanggup dengan cepat mencari cuilan dalam sebuah e-book dan mencari jawabanan di internet.
Kesimpulannya, tablet memang membawa begitu banyak laba dalam pendidikan terutama dalam proses mencar ilmu mengajar. Namun, kita harus melihat faktor-faktor lain apakah tablet cocok untuk dipakai di forum pendidikan kini atau nanti. Kita tidak sanggup menyangkal bahwa tablet begitu mahal dengan seluruh perangkat dukungannya. Ini tidak adil kalau kita mengalokasikan seluruh anggaran untuk tablet sementara ada begitu banyak sekolah yang membutuhkan akomodasi yang lebih penting menyerupai gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, toilet membersihkan, dan sebagainya.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel di atas tentang misal Discussion Text “Tablet Vs Books”, biar bisa bermanfaa dan tentunya sanggup menambah pengetahuan sobat erat sekalian tentang discussion text. Apabila ada diantara sobat erat sekalian yang menemukan suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi dari artikel di atas, mohon kiranya Koreksi dan masukan yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya. ^^English is Fun^^
Lihat juga klarifikasi lengkap dan rujukan lainnya dari Discussion Text, di sini.