5 Dongeng Fabel Bahasa Inggris Dan Artinya

Cerita fabel bahasa Inggris bisa Anda temukan di banyak sekali sumber bacaan baik sumber bacaan online maupun offline. Ketika Anda kesusahan untuk mencari dongeng fabel, maka kami akan mempersembahkan beberapa dongeng fabel bahasa Inggris terbaru diberikut ini. Cerita di bawah ialah cerita-cerita yang dikemas secara lebih segar dan tidak sama dari dongeng fabel yang lainnya. 

Silakan simak dan semoga banyak sekali macam dongeng di bawah bisa mempunyai kegunaan bagi Anda tiruana. Selamat membaca. 

Image source : Google Images

An Untruthful Elephant 


In a country, lived a pair of elephants who love each other. They were Shawn and Honey. They had been living together since 2 years ago and had two children. Their first child was Andy and their second child was Danny. Danny was the elephant that often lied and he was always scolded by his parents because of the lies that he often did.

While their older child, Andy was an elephant who was very honest and made the parents were so proud. However, although his parents were proud of him, he was not arrogant, so all the elephants liked him. All those conditions made Danny jealous and did not like his brother. But, he had not made ​​him changed and he became more and more lying frequently. He was never to be deterrent even though often punished by his parents.

Meanwhile, his brother, Andy was never bored and stopped to advise him. However, all of the advice and the punishment he received was never made ​​him wary. A lie that often done by him was screaming near the river so that someone else thinks he was drowning. In fact, he only intended to pretend and lied.

One day, he wanted to drink the water in the river which was deep enough. Because he was so thirsty, he did not pay attention to the depth of the river and immediately stuck his trunk into the water. The surfaces that were near the river were so slippery but he did not pay attention. Suddenly, Danny slipped and he plunged into the river. There was no elephant that was near river because they were all in the pasture which was far enough away from the river. He then yelled very loudly and asked for help to all the elephants.

The elephants heard it, but he often lied, so that the elephants on the pasture ignored his scream. In fact, his parents did not pay attention because they thought he was lying. However, his brother was curious and wanted to see whether Danny was lying or not. When the brother reached the river, he saw that Danny was not lying and Danny almost drowned.

Andy immediately saved Danny and took him out on the pasture to be treated. The elephants in the meadow shocked and immediately huddled beside him. A few minutes later, he woke up and he promised never to lie again.


Artinya :

Gajah Yang Tidak jujur


Di sebuah negeri, hiduplah sepasang gajah yang saling mencintai. Mereka berjulukan Shawn dan Honey. Mereka sudah hidup bersama semenjak 2 tahun yang kemudian dan kini sudah mempunyai dua ujung anak gajah. Anak pertama mereka yakni Andy dan anak kedua mereka yakni Danny. Danny yakni gajah yang sering berbohong dan ia selalu dimarahi oleh orang tuanya alasannya yakni kebohongan-kebohongan yang sering ia lakukan.

Sedangkan anak pertama mereka, Andy ialah seujung gajah yang sangat jujur dan sangat dibanggakan oleh orang tuanya. Namun, meski ia dibanggakan oleh orang tuanya, ia tidak sombong sehingga tiruana gajah semakin menyukai Andy. Semua kondisi tersebut membuat Danny iri dan tidak menyukai kakaknya. Sikap iri yang ia miliki tidak menciptakannya berubah dan ia menjadi semakin sering berbohong. Ia tidak pernah jera meskipun sering dieksekusi oleh orang tuanya.

Sementara itu, kakaknya, Andy tidak pernah bosan dan berhenti untuk menasehatinya. Namun, tiruana nasihat dan sanksi yang ia terima tidak pernah membuat dirinya jera. Salah satu kebohongan yang sering dilakukan olehnya yakni berteriak-teriak di akrab sungai semoga orang lain menerka dirinya tenggelam. Padahal, ia spesialuntuk berpura-pura dan bermaksud berbohong.

Pada suatu hari, ia ingin minum air yang ada di sungai yang cukup dalam. Karena begitu haus, ia tidak memperhatikan kedalaman sungai tersebut dan eksklusif menjulurkan belalainya ke dalam air. Permukaan yang ada di akrab sungai begitu licin namun ia tidak memperdulikannya. Tiba-tiba, Danny terpeleset dan ia tercebur ke dalam sungai. Tidak ada satu ujungpun gajah yang berada di akrab sungai alasannya yakni mereka tiruana sedang berada di padang rumput yang cukup jauh dari sungai tersebut. Ia kemudian berteriak dengan sangat keras dan meminta tolong kepada tiruana gajah.

Para gajah mendengarnya, namun alasannya yakni ia sering berbohong, maka gajah-gajah yang sedang berada di padang rumput tidak memperdulikannya. Bahkan, orang tuanya tidak memperdulikannya alasannya yakni menerka ia sedang berbohong. Namun, kakaknya penamasukan dan ingin melihat apakah danny berbohong atau tidak. Ketika hingga di sungai, ternyata Danny tidak berbohong dan ia hampir mati tenggelam.

Andy segera menyelamatkan Danny dan membawanya ke padang rumput untuk diobati. Para gajah yang ada di padang rumput terkejut dan segera berkerumun di samping danny. Beberapa menit kemudian, ia tersadar dan ia berjanji tidak akan berbohong lagi.


The Arrogant Tree


In a forest, there is a tree that was so big and so beautiful. However, the trees were so arrogant because not all of the animals were allowed to stay on a branch and perch that he had. One day, there was a beautiful white bird that wanted to perch on her branch. The bird asked, "Could I stay on your branch?" The tree replied "Of course you can, because you are a very pretty bird". The beautiful bird perched on a branch and then stayed for a long time on the tree.

On the next week, the tree saw a sick rabbit with the falling out of hair. The rabbit was so exhausted from walking because he wanted to meet the physicians in the forest edge. He saw the rabbit and he knew that the rabbit was being sick because the face was pale and the hair was falling out. However, he was reluctant to offer a help to the rabbit because he was disgusted with the disease.

Because of so tired, the rabbit asked permission from him to take the shelter and a rest for a moment near his roots. However, he did not allow it for fear of contracting the disease of the rabbit. He snapped the rabbit and told him to get out and went away from him. The rabbit continued to beg in order to have a rest even though only a few minutes. He still did not allow the rabbits and even getting snapped.

The rabbit felt so humiliated and prayed to God that purpose to the punishment for the tree in accordance with his behavior. When the rabbit prayed, he was laughing and said that the rabbits did the silly things.

Rabbit prayer was granted by God and the beautiful tree immediately attacked caterpillars. Gradually, the leaves which were owned by the tree were falling out and the flowers withered. He was not the beautiful tree anymore and just being a rod that would die soon. After being withered, he continued to pray to God and being so kind to others. He has repented and promised not to repeat the cavalier attitude that he had before. Then, God forgave him and sent the golden woodpecker to eat the caterpillars which were present throughout the body. After cleaning the caterpillars on his body, the tree turned back into a very beautiful tree.

He kept his promise for not bragging and keeping to help others. Currently, he was liked by all the residents of the forest and he lived happily.

Artinya :

Pohon yang Sombong


Di sebuah hutan, terdapat sebuah pohon yang begitu besar dan indah. Namun, pohon tersebut begitu sombong alasannya yakni tidak tiruana binatang ia perbolehkan hinggap dan tinggal di dahan yang ia miliki. Suatu hari, ada seujung burung jarak berwarna putih dan indah ingin hinggap di ranting miliknya. Buruk jalak tersebut bertanya, “bolehkah saya hingga di rantingmu?” sang pohon menjawaban “tentu saja boleh alasannya yakni kamu yakni burung yang sangat cantik”. Burung jalak kemudian hinggap di dahan dan tinggal dalam waktu yang usang di pohon tersebut.

Minggu diberikutnya, sang pohon melihat seujung kelinci yang sakit dan rambutnya banyak yang rontok. Kelinci tersebut kelelahan alasannya yakni berjalan cukup jauh untuk menemui tabib yang ada di pinggir hutan. Ia melihat kelinci tersebut dan mengetahui bahwa sang kelinci nampaknya sedang sakit alasannya yakni wajahnya yang pucat serta bulunya yang rontok. Namun, ia merasa enggan untuk menyampaikan menolongan kepada kelinci alasannya yakni ia merasa jijik terhadap penyakit kelinci tersebut.

Karena begitu lelah, sang kelinci meminta izin kepada dirinya untuk berteduh dan diberistirahat sejenak di akrab akarnya. Namun, ia tidak mengizinkannya alasannya yakni takut tertular penyakit sang kelinci. Ia membentak kelinci tersebut dan menyuruhnya semoga segera pergi serta menjauh darinya. Kelinci tersebut terus memohon semoga bisa diberistirahat meskipun spesialuntuk beberapa menit. Ia tetap tidak mengizinkan kelinci dan bahkan semakin membentaknya.

Sang kelinci frustasi dank arena merasa begitu terhina, kelinci tersebut berdoa kepada Tuhan semoga sang pohon mendapatkan sanksi yang sesuai dengan tingkah lakunya. Ketika sang kelinci berdoa, sang pohon malah tertawa dan berkata bahwa sang kelinci melaksanakan hal konyol.

Doa kelinci tersebut dikabulkan oleh Tuhan dan pohon yang indah segera diserang ulat. Lambat laun, daun yang dimiliki oleh pohon tersebut rontok dan bunga yang dimilikinya menjadi layu. Ia bukan lagi pohon yang indah dan spesialuntuk menjadi sebuah batang yang sebentar lagi akan mati. Sesudah menjadi layu, ia terus berdoa kepada yang kuasa dan berbuat baik kepada orang lain. Ia sudah bertaubat dan berjanji tidak lagi mengulangi perilaku arogan yang ia miliki. Kemudian, Tuhan memaafkannya dan mengirimkannya seujung burung pelatuk berwarna emas untuk memakan ulat yang ada di seluruh tubuhnya. Sesudah burung pelatuk tersebut memmembersihkankan ulat yang berada ditubuhnya, sang pohon berubah kembali menjadi pohon yang sangat indah.

Ia menepati janjinya dengan tidak lagi menyombongkan diri dan tetap memmenolong orang lain. Saat ini, ia disukai oleh tiruana penduduk hutan dan ia hidup bahagia.


A Kind Rabbit


Rabbit is an animal that is very funny and has a smooth hair and very beautiful. However, there was a rabbit that was so different in this story, because she had a rough and a dirty hair. Although she frequently cleguad it, her hair was dirty again easily.

She was miserable and lived alone. She lived near the river and separated from the others because no one else would make her as friend. When she passed a group of rabbits, no one approached her or just to say hello. However, they even taunted and threw dirt on her. But she was never angry and kept to be steadfast in facing those humiliations. She believed that someday the goodness would surely come to her.

One day, there was a handsome rabbit who became a wanderer. He was being hurt by tree branch that punctured her stomach. She saw it and help immediately. She brought the wanderer into her home to take care him with a traditional medicine. The wanderer initially felt disgusted with her because the bad smelling and her dirty. But the disgust was lost and the wanderer was amazed and very grateful to her because of the treatment.

The rabbit was so excited because the wanderer had recovered. She was asked by the wanderer, the wanderers said "Excuse me, why your hair is rough and dirty?" She replied, "It is a disease that I have and so far, I have not found the right medication, yet". Then, she was asked by the wanderer to follow him and visit a kingdom. In that kingdom, there was a doctor who could cure all ills. She agreed and went with wanderer. Several days later, they managed to meet the physician and she was successfully cured. Apparently, after she recovered, she became very beautiful and made the wanderer felt in love. They married and lived happily.

Artinya :

Kelinci yang Baik Hati


Kelinci yakni seujung binatang yang sangat lucu dan mempunyai rambut yang halus dan sangat indah. Namun, kelinci yang ada di dalam kisah ini tidak sama, alasannya yakni ia mempunyai rambut yang bergairah dan begitu kotor. Meskipun ia sering memmembersihkankannya, namun rambut yang ia miliki sangat simpel kotor sehingga ia berbau.

Ia sangat menderita dan menjalani kehidupannya sendirian. Ia tinggal diseberang sungai dan terpisah dari kelompoknya alasannya yakni tidak ada lagi yang mau menerimanya. Ketika ia lewat di akrab kelompoknya, tidak ada yang mendekatinya apalagi sekedar menyapa. Mereka bahkan mengejeknya dan melempar kotoran kepadanya. Namun ia tidak pernah murka dan tetap sabar dalam meghadapi segala cobaan tersebut. Ia yakin, suatu ketika niscaya kebaikan akan hadir kepada dirinya.

Pada suatu hari, ada seorang kelinci yang ialah seorang pengembara tampan. Pengembara tersebut sedang terluka alasannya yakni perutnya tertusuk ranting pohon. Ia melihat pengembara tersebut dan segera menolong. Ia membawa pengembara ganteng ke dalam rumahnya untuk diobati dengan pengobatan tradisional. Sang pengembara awalnya merasa jijik terhadapnya alasannya yakni tubuhnya yang berbau dan bulunya yang kotor. Namun perasaan jijik tersebut hilang, dan sang pengembara merasa kagum terhadapnya dan sangat berterima kasih terhadap pengobatan yang ia diberikan.

Sang kelinci merasa begitu gembira alasannya yakni pengembara sudah sembuh berkat menolongannya. Ia kemudian ditanya oleh sang pengembara kondisinya, sang pengembara berkata “Maaf, kenapa rambutmu bergairah dan kotor?” Ia menjawaban, “Ini yakni penyakit yang saya miliki dan hingga ketika ini saya belum menemukan obat yang tepat”. Sang kelinci kemudian diajak untuk ikut mengembara dan berkunjung ke sebuah kerajaan. Di kerajaan tersebut, ada seorang tabib yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Ia sepakat dan ikut dengan pengembara. Beberapa hari kemudian, mereka berhasil menemui tabib tersebut dan sang kelinci berhasil disembuhkan. Ternyata, setelah ia sembuh, ia menjadi sangat anggun dan membuat pengembara tersebut jatuh cinta. Mereka berkeluarga dan hidup bahagia.


A Greedy Deer


A deer and an elk were on the edge of the forest. They were very hungry and looking for the fruits. Apparently, there were no fruits that they could pick because at the edge of the forest there were only a few trees. A few minutes later, the deer asked the elk to go into the forest and took the foods, because there were big trees that always had so many fruits.

When they were in the forest, they found a lot of trees with heavy fruits. However, the fruit have not been ripe yet, so it could not be consumed. The deer were very hungry so he asked the elk to eat without worry. The elk refused and forbade the deer to consume the raw fruit. The elk said that the raw fruit could cause stomach ache.

Nevertheless, he still ate those raw fruit and ignored the advice from the elk. He thought that the fruit was a healthy meal even though it was still raw. He consumed all of the raw fruits and after that he felt very satisfied.

Suddenly, the monkey and the giraffe come with many fruits that were ripe and tasted so sweet. They said that there were no ripe fruits in this forest, so they looked for the food in another forest. The deer and the elk were very happy because they were given the delicious food by monkey and giraffe. However, when the deer wanted to eat the fruits, he felt the soreness in his stomach.

He said "Owh, my stomach is so hurt, my stomach is hurt". Then the elk replied "you have stomach ache because you did not obey my advice, you continued to eat the raw fruit while I have warned you not to eat it".

The deer finally eat a very bitter medicine to stop the pain, meanwhile, the elk, the monkey, and the giraffe ate the delicious food together.

Artinya :

Kancil yang Tamak


Kancil dan rusa sedang berada di tepi hutan. Mereka sangat lapar dan sedang mencari buah-buahan. Tampaknya, tidak ada buah yang bisa mereka petik alasannya yakni di tepi hutan spesialuntuk terdapat sedikit pepohonan. Beberapa menit kemudian, kancil mengajak rusa untuk mencari masakan ke dalam hutan alasannya yakni di dalam hutan terdapat pohon yang besar-besar dan tentu saja banyak buah matang yang bisa diambil.

Ketika mereka berada di dalam hutan, mereka menemukan banyak sekali pohon dengan buah yang lebat. Namun, buah-buahan tersebut belum matang sehingga tidak sanggup dikonsumsi. Kancil sangat lapar sehingga ia mengajak rusa untuk mengkonsumsi buah tersebut. Ajakannya ditolak oleh rusa dan rusa melarangnya untuk mengkonsumsi buah mentah tersebut. Rusa menyampaikan bahwa buah mentah sanggup menyebabkan sakit perut.

Kendati demikian, ia tetap memakan buah tersebut dan tidak memperdulikan nasehat dari rusa. Ia berpikir bahwa buah ialah masakan yang sehat meskipun belum matang. Ia menghabiskan banyak sekali macam buah-buahan mentah dan setelah itu ia merasa sangat kenyang.

Tiba-tiba, monyet dan jerapah hadir membawa banyak sekali macam buah-buahan yang sudah matang dan rasanya begitu manis. Mereka menyampaikan bahwa tidak ada buah-buahan yang matang di hutan ini, sehingga mereka mencari masakan di hutan lain. Kancil dan rusa sangat senang alasannya yakni mereka didiberikan masakan enak oleh monyet dan jerapah. Namun, ketika akan memakan buah-buahan matang tersebut, kancil merasa bahwa perutnya begitu sakit.
Ia berkata “owh, perutku sakit, saya tidak bisa menahannya, perutku sakit sekali”. Kemudian rusa menjawaban “perutmu sakit alasannya yakni kamu tidak mematuhi nasehatku, kamu terus memakan buah mentah sementara saya sudah memperingatkanmu untuk tidak memakannya”.
Kancil karenanya memakan obat yang rasanya sangat pahit untuk menghilangkan rasa sakitnya. Sementara itu, rusa, monyet, dan jerapah memakan masakan enak bersama-sama.


The Freedom of Ants


Ants are very small animals and often got the oppression by the animals which are greater than them. One of the animals that colonize the ants was grasshoppers. Every day they ordered the ants to find food and collect it. When the food was collected, then a locust took the food and put it in the nest. Every day the ants were given the job and had to work without stopping.

Many ants had died because of the exhaustion at work and that condition always continued. In the ants’ colony, there were two ants which were very brave and always plotted a rebellion. The two ants named Riandi and Anggara. They invited others to subvert the power possessed by the locusts. However, no ant dared to unite and overthrew the power of locusts. Most ants thought that the condition was a destiny and a willing of God which should be received.

Riandi and Anggara never gave up and kept trying to get a lot of members in order to destroy the colony owned by the locusts. One day, the king’s son died because of running the food out. Each food was given entirely to the locust, so the young king died by starvation. This happening realized the ants that they had to fight and led their own nation.

Anggara Riandi and serve as the leader of the rebellion. Ant Riandi is very expert in making weapons while Anggara is an expert in creating ant war strategy. Several weeks later, Riandi has managed to make hundreds of weapons without being noticed by the locusts. Meanwhile, Anggara and all ants have agreed that they will attack the headquarters of the grasshopper when the evening. Before the army ants supplied by arms, they soon moved to the headquarters of locusts through existing tunnels underground.

When they arrived, Anggara immediately gave orders for the ants were divided into 10 groups and dispersed to every corner. They then came out of the tunnel through the holes dug. After all the soldiers out of the tunnel, then they fired weapons into the bodies of each grasshopper. In less than ten seconds, many locusts are dying due to exposure to the toxins produced by these weapons. The attack carried out continuously for one night, and the next day, the ants have won the fight. They returned home with a sense of joy because it had been free from colonization by locusts. Meanwhile, Riandi and Anggara appointed as the new king. Ants lived happily and peacefully because of their brave.

Artinya :

Kemerdekaan Semut


Semut yakni binatang yang sangat kecil dan seringkali mendapatkan penindasan dari hewan-hewan yang lebih besar. Salah satu binatang yang menjajah tiruant yakni belalang. Setiap hari mereka memerintahkan tiruant untuk mencari masakan dan mengumpulkannya. Ketika masakan sudah terkumpul, maka belalang mengambil masakan tersebut dan menaruhnya di masukang mereka. Setiap hari tiruant didiberikan kiprah tersebut dan harus bekerja tanpa berhenti.

Sudah banyak tiruant yang mati alasannya yakni kelelahan bekerja namun keadaan ini terus berlanjut. Dari keseluruhan tiruant tersebut, ada dua ujung tiruant yang sangat berani dan selalu merencanakan pemberontakan. Dua tiruant tersebut berjulukan Riandi dan Anggara. Mereka mengajak tiruant yang lain untuk menumbangkan kekuasaan yang dimiliki oleh belalang. Namun, tidak ada yang berani untuk bersatu dan menumbangkan kekuasaan belalang. Kebanyakan tiruant berpikir bahwa penjajahan yang sedang terjadi ialah takdir dan ialah kehendak dari Tuhan yang harus mereka terima.

Riandi dan Anggara tidak pernah mengalah dan terus berusaha untuk mendapatkan banyak mitra dalam rangka menghancurkan koloni yang dimiliki oleh belalang. Pada suatu hari, anak raja tiruant meninggal dunia alasannya yakni kehabisan makanan. Makanan yang ada sudah didiberikan seluruhnya pada belalang sehingga anak sang raja meninggal alasannya yakni kelaparan. Peristiwa tersebut menyadarkan para tiruant bahwa mereka harus melawan dan memimpin bangsa mereka sendiri.

Riandi dan Anggara dijadikan sebagai pemimpin pemberontakan. Riandi yakni tiruant yang sangat hebat dalam membuat senjata sementara Anggara yakni tiruant yang hebat dalam membuat taktik perang. Beberapa ahad kemudian, Riandi sudah berhasil membuat ratusan senjata tanpa diketahui oleh belalang. Sementara itu, Anggara dan tiruana tiruant sudah sepakat bahwa mereka akan menyerang markas besar belalang ketika malam hari. Sebelum tentara tiruant dibekali oleh senjata, mereka segera bergerak ke markas belalang melalui terowongan-terowongan yang ada di bawah tanah.

Ketika mereka sampai, Anggara segera mempersembahkan perintah semoga tiruant dibagi menjadi 10 kelompok dan berpencar ke setiap sudut. Mereka kemudian keluar dari terowongan tersebut lewat lubang-lubang yang digali. Sesudah tiruana tentara keluar dari terowongan, maka mereka menembakkan senjata tersebut ke tubuh-tubuh setiap belalang. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, sudah banyak belalang yang mati alasannya yakni terkena racun yang dihasilkan oleh senjata tersebut. Penyerangan dilakukan secara terus-menerus selama satu malam, dan pada esok hari, tiruant sudah memenangkan pertarungan. Mereka kembali ke rumah dengan rasa gembira alasannya yakni sudah terbebas dari penjajahan yang dilakukan oleh belalang. Sementara itu, Riandi dan Anggara diangkat sebagai raja yang baru. Semut hidup senang dan tenang alasannya yakni tindakan mereka yang berani.  

Semoga dongeng Fabel dalam bahasa Inggris yang sudah dibagikan kepada Anda bisa berguna. :)

LihatTutupKomentar