Pengertian, Perbedaan Maxim Of Quality, Quantity, Manner Dan Relevancy Beserta Contoh- Cooperative Principle

Theory of Pragmatics

Materi Pembahasan:
  • Pengertian Cooperative Principle
  • Pengertian & misal Pelanggaran Maxim Quality
  • Pengertian & misal Pelanggaran Maxim Quantity
  • Pengertian & misal Pelanggaran Maxim Manner
  • Pengertian & misal Pelanggaran Maxim of Relation / Relevancy

Pengertian Cooperative Principle


Cooperative principle dalam Pragmatics yakni prinsip-prinsip / dasar-dasar kolaborasi dalam berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi / diberinteraksi, diharapkan pembicara mematuhi cooperative principle supaya terjadi persamaan persepsi antara si pembicara dan pendengar, sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa dimengerti oleh lawan bicara, dan tidak terjadi gagal paham. Namun, dalam prakteknya, sering kali pembicara melanggar prinsip-prinsip tersebut sehingga misunderstandings terjadi alasannya perbedaan persepsi. Menurut Grice, prinsip kolaborasi yang diharapkan dalam berkomunikasi ada 4 macam, yang disebut maxim, yakni maxim of quality, quantity, manner dan relational.

Pada peluang ini, saya akan focus mengulas pengertian dari keempat maxim tersebut dan contoh-contoh pelanggarannya.

Pengertian Maxim of Quality


Yaitu maxim yang mana suatu perkataan yang diucapkan pembicara haruslah benar dan tidak mengada-ada, harus sesuai fakta di lapangan.

misal pelanggaran:

1. Pada hari Minggu, keponakan Dina, berjulukan Erwin menangis sebanyak 3x, namun pada hari Senin, Dina menceritakan kepada kawannya, Linda, menyampaikan bahwa keponakannya menangis terus sepanjang hari, tidak berhenti-berhenti.

Dina: My nephew cried a long day yesterday, I was very infuriated! (keponakanku nangis sepanjang hari kemarin, saya sangatlah gregetan!)
Linda: How could? (kok bisa?)
Dina: he wanted to buy ice cream, but his mum didn't give money (dia ingin beli es krim, tapi ibunya tak memdiberi uang)

dari percakapan tersebut, seharusnya Dina bilang nangis 3x bukan sepanjang hari. Mungkin ini alasannya si Dina sangat kesal dengan keponakannya yang nangis itu dan ibunya yang tak memdiberi uang, sehingga expresi penyampaiannya berlebihan. Namun ia bergotong-royong tidak bermasud membohongi Linda.

2. Maimunah suatu hari menceritakan kepada Sarminah bahwa suaminya yang sedang bekerja di Jakarta menelfon setiap hari, padahal kenyataannya suaminya spesialuntuk menelfon sekali dalam seminggu, itu pun jikalau ingat.

Maimunah: My husband call me everyday even though he's busy (suamiku menelfonku setiap hari meskipun ia sibuk)
Sarminah: Then? I should say waow? (trus? saya harus bilang waow gitu?)

Dari percakapan tersebut seharusnya Maimunah bilang 1x atau sometimes (kadang) atau if he remembers (kalo ia ingat), bukan everyday. Ini mungkin alasannya Maimunah ingin menyampaikan betapa bahagianya kekerabatan rumah tangga mereka, atau aib jikalau harus bilang sejujurnya.

Pengertian Maxim of Quantity


Yaitu maxim yang mana suatu perkataan haruslah sesuai dengan batas-batas informasi yang perlu disampaikan, tidak berlebihan atau kurang. Maxim ini umumnya banyak dilanggar saat kita menjawaban pertanyaan.

misal pelanggaran:

1. Sewaktu sholat Jumat-an di masjid Istiqlal Jakarta, Nurodin yang orisinil Jogja ketemu dengan pak Mahfud. Pak Mahfud spesialuntuk bertanya dimana Nurodin tinggal, tetapi ia menjawaban dengan menandakan urutan perpindahannya, kapan pindahnya dan bahkan bawa-bawa nama kakaknya juga.

Pak Mahfud: Where do you live? (dimana engkau tinggal?)
Nurodin: Actually I lived with Irvan, my older brother, near with Monas, but because he'd returned back to Jogja 2 weeks ago, I moved to the South Jakarta and have been living there for a week. (sebenarnya saya tinggal dgn Irvan, abang laki2 aku, di akrab Monas, tapi alasannya ia sudah kembali ke Jogja 2 ahad lalu, saya pindah ke Jaksel dan sudah tinggal di sana slama 1 minggu)

Dari percakapan tersebut, Murodin seharusnya cukup menjawaban I live in the South Jakarta.

2. Senin pagi, Mbok Layem belanja ke pasar, ia menawar telur 1kg seharga Rp. 10000 di warung Mbok Sanah, padahal harga telur per kg Rp 18000. Mbok Sanah marah-marah kepada Mbok Layem.

Mbok Layem: How is the prize of your eggs for 1kg? (telurmu 1kg berrapa harganya?)
Mbok Sanah: 18000
Mbok Layem: 10000, please?
Mbok Sanah: 10000? can't! if you have 100 kg I'll buy all!, even 15000, I'll pay! It's better you not to buy! (10000? nggak boleh! kalo engkau punya 100 kg, saya akan beli tiruananya! bahkan seharga 15000 akan saya bayar! Sebaiknya engkau nggak usah beli aja!

Dari percakapan tersebut, Mbok Sanah seharusnya cukup bilang can't. Itu alasannya Mbok Sanah kesal, jadi ngomel panjang lebar yang bergotong-royong tdk perlu.

Pengertian Maxim of Manner


Yaitu maxim yang mana perkataan haruslah jelas, tidak ambigu.

misal Pelanggaran:

1. Week end, Rena dan Sri beli martabak di pak Untung. Padahal pak Untung selain jual martabak juga jual masakan ringan cantik terang bulan.

Rena: 2 sir (dua pak)
Pak Untung: Which one? (yang mana?)
Rena: Martabak

Dari percakapan tersebut, seharusnya Rena semenjak awal bilang martabak 2 sir, sehingga pak Untung nggak bertanya which one?. Kalau spesialuntuk bilang 2 sir, terang pak Untung resah alasannya masih ambigu, antara martabak dan masakan ringan cantik terang bulan.

2. Senin pagi, Ali naik bis, dari rumah setelah liburan simpulan pekan ia mau berangkat ke pabrik yang terletak di Kebonagung. Kebetulan ia naik bis yang sama menyerupai yang dinaiki senin sebelumnya, dan kebetulan pula kondekturnya juga sama.

Sambil mempersembahkan uang ke kondektur, ia bilang
Ali: Like usual (seperti biasa)
Karena si kondektur lupa, ia bilang
Kondektur: Where?
Ali: Kebonagung

Dari percakapan tersebut, harusnya Ali dari awal bilang Kebonagung, sehingga kondektur tak bertanya where?. Kata like usual tentu saja ambigu dan membingungkan, apalagi Ali jarang naik bis itu dan si kondektur lupa sama Ali.

Pengertian Maxim of Relation


Yaitu maxim yang mana suatu perkataan haruslah nyambung antara pembicara dan pendengar.

misal pelanggaran:

1. Di kos-kosan, Dian, Henok, Yanti dan Eka sedang ngobrol. Di tengah obrolan, Dian meninggalkan mereka, kemudian Henok bertanya

Henok: Dian, where are you going? (Dian, kemana?)
Dian: I'm sleepy (aku ngantuk)

Dari percakapan tersebut, jawabanan I'm sleepy oleh Dian tidak nyambung dgn pertanyaan Henok. Seharusnya kalo ditanya kemana? jawabanannya I want to sleep / I want to go to bed (aku ingin pulas) bukan menandakan rasa ngantuknya.

2. Malam Selasa Kliwon, pak Bagyo yang kesusahan ekonomi naik ke pegunungan Kawi mencari pesugihan. Di kawasan persemedian ia dijumpai sesosok kakek-kakek renta berambut putih yang tak terang raut wajahnya

Kakek: Hi Bagyo, what are you looking for in here? (hai Bagyo, apa yang sedang engkau cari di sini?)
Bagyo: I'm bored to be poor man kek (aku bosan jadi orang miskin kek)

Seharusnya dari percakapan tersebut pak Bagyo menjawaban mau cari kekayaan, bukan bilang bosan dengan hidupnya yang miskin.

Sekian klarifikasi wacana maxim dalam cooperative principle, smoga bermanfaa.
LihatTutupKomentar