Kalimat nominal bahasa Inggris itu sangat complex, lebih rumit dari kalimat verbal, maka yang pertama harus kalian lakukan ialah memahami pola penyusunan kalimatnya dengan benar, selain memang harus mengetahui pengertian dan fungsi kalimat nominal itu sendiri. Dan di sini tiruananya itu akan saya coba jelaskan supaya kalian bukan spesialuntuk tahu saja tetapi benar-benar paham dan sanggup mendeteksinya saat suatu waktu kalian membaca sebuah artikel.
Kalimat nominal ialah jenis kalimat yang dipakai untuk pertanda relasi antara subjek dan pelengkapnya yang sanggup berupa noun, adjective atau prepositional phrase (adverb). Berbeda dengan kalimat verbal, kalimat nominal tidak menggambarkan adanya suatu tindakan / action dari subjek. Kalimat ini menjawaban apa, siapa, bagaimana, dimana, dll, namun tidak menjawaban 'melakukan apa' menyerupai kalimat verbal.
misal:
1. Menerangkan relasi subjek dan noun, menjawaban 'siapa dan apa' siapa dia? apa itu?.
Kalimat nominal, untuk menghubungkan subjek dan pelengkapnya, memakai 'to be' menyerupai am, is, are, will be, can be, dsb, yang 'langsung' diikuti noun / adjective / prepositional phrase (adverb). Selain itu, ada juga beberapa 'non action verbs' menyerupai 'seem, contain, consist, taste, smell, become, dll' yang dipakai dalam kalimat jenis ini. To Be dan non action verbs yang ada dalam kalimat nominal disebut sebagai linking verb.
Rumus positive:
Note: Rumus di atas spesialuntuk rumus secara umum saja, untuk lebih specific terkena 'lingking verb' apa yang dipakai dan susunan kalimat yang tepat, harus melihat tenses-nya. Sebagai pola sanggup dilihat pada rumus lisan nominal present perfect tense di sini.
Berikut ini pola kalimat nominal baik memakai to be ataupun non action verbs dalam banyak sekali tenses:
1. Subjek dengan noun
2. Subjek dengan adjective
3. Subjek dengan prepositional phrase
Khusus subjek dengan noun, kalimatnya sanggup dibalik dengan memindahkan noun di depan dan subjek di belakang, namun ada persyaratannya. Berikut klarifikasi dan contohnya:
1. noun harus menyertakan determiner yang berupa article 'the' di depan.
misal, dengan pembalikannya:
2. Noun berupa jerund, yaitu noun dari verb 1 + ing.
misal, dengan pembalikannya:
3. Noun berupa full infinitive, yaitu noun dari preposition 'to' + verb 1.
misal dengan pembalikannya:
Untuk subjek dengan adjective, ada beberapa susunan seperti mereka ialah kalimat verbal, namun bekerjsama mereka kalimat nominal. Mereka, sehabis linking verbs, akan diikuti past participle (verb 3) atau present participle (V1+ing), tetapi ini spesialuntuk beberapa verbs saja yang berlaku / tidak tiruana verbs bisa. Past dan present participle tersebut bermetamorfosis adjective dgn penyusunan menyerupai ini.
Di bawah ini beberapa verbs yang sanggup digunakan, saya tulis dari bentuk dasar, bentuk past participle dan present participle:
Notes: Yang perlu diperhatikan ialah siapa subjeknya. Past participle dipakai bila subjek ialah 'si akseptor akibat', sedang present participle dipakai bila subjek ialah 'yang mengakibatkan'. Coba cermati contoh-contoh di atas sekali lagi.
Sekian pembahasan ihwal kalimat nominal, supaya sanggup dipahami dan memmenolong.
Pengertian dan Fungsi Kalimat Nominal
Kalimat nominal ialah jenis kalimat yang dipakai untuk pertanda relasi antara subjek dan pelengkapnya yang sanggup berupa noun, adjective atau prepositional phrase (adverb). Berbeda dengan kalimat verbal, kalimat nominal tidak menggambarkan adanya suatu tindakan / action dari subjek. Kalimat ini menjawaban apa, siapa, bagaimana, dimana, dll, namun tidak menjawaban 'melakukan apa' menyerupai kalimat verbal.
misal:
1. Menerangkan relasi subjek dan noun, menjawaban 'siapa dan apa' siapa dia? apa itu?.
- He is my friend (Dia ialah kawanku)
- It is a dog (Itu sebuntut anjing)
- I'm fine (Aku baik)
- She is still childish (Dia masih kekanak-kanakan)
- We are in the class (Kami di dalam kelas)
Rumus Kalimat Nominal
Kalimat nominal, untuk menghubungkan subjek dan pelengkapnya, memakai 'to be' menyerupai am, is, are, will be, can be, dsb, yang 'langsung' diikuti noun / adjective / prepositional phrase (adverb). Selain itu, ada juga beberapa 'non action verbs' menyerupai 'seem, contain, consist, taste, smell, become, dll' yang dipakai dalam kalimat jenis ini. To Be dan non action verbs yang ada dalam kalimat nominal disebut sebagai linking verb.
Rumus positive:
- S+ linking verb+ noun / adjective / prepositional phrase
- S+ linking verb+ not+ noun / adjective / prepositional phrase
- linking verb+ S+ noun / adjective / prepositional phrase
Note: Rumus di atas spesialuntuk rumus secara umum saja, untuk lebih specific terkena 'lingking verb' apa yang dipakai dan susunan kalimat yang tepat, harus melihat tenses-nya. Sebagai pola sanggup dilihat pada rumus lisan nominal present perfect tense di sini.
misal Kalimat Nominal
Berikut ini pola kalimat nominal baik memakai to be ataupun non action verbs dalam banyak sekali tenses:
1. Subjek dengan noun
- She was a student (Dia seorang pelajar)
- He is not a president (Dia bukan seorang presiden)
- He will be a king (Dia akan menjadi seorang raja)
- Cassavas contain carbohydrate (Singkong mengandung karbohidrat)
- I have a new car (Aku punya kendaraan beroda empat baru)
- Will he be an army? (Akankah beliau menjadi seorang tentara?)
2. Subjek dengan adjective
- Andriana is beautiful (Andriana cantik)
- She will have been smarter (Dia akan sudah menjadi lebih pintar)
- The exam was not difficult (Ujiannya tidak susah)
- He feels guilty (Dia merasa bersalah)
- That cup appears transparant (Mangkok itu tembus pandang)
- Isn't he handsome? (Bukankah beliau itu tampan?)
- Puput seemed very happy (Puput tampak sangat bahagia)
3. Subjek dengan prepositional phrase
- She is in Semarang (Dia di Semarang)
- We have been at the airport (Kami sudah di bandara)
- They won't be in Tokyo (Mereka tidak akan di Tokyo)
- Were they in the zoo? (Apakah mereka di kebun binatang?)
- She had been in her bedroom (Dia sudah di dalam kamar pulasnya)
- Has she been at there with you? (Sudahkah beliau di sana denganmu?)
Khusus subjek dengan noun, kalimatnya sanggup dibalik dengan memindahkan noun di depan dan subjek di belakang, namun ada persyaratannya. Berikut klarifikasi dan contohnya:
1. noun harus menyertakan determiner yang berupa article 'the' di depan.
misal, dengan pembalikannya:
- Rika is 'the' best worker in our office (Rika ialah pekerja terbaik di kantor kami)
- 'The' best worker in our office is Rika (Pekerja terbaik di kantor kami ialah Rika)
2. Noun berupa jerund, yaitu noun dari verb 1 + ing.
misal, dengan pembalikannya:
- My hobby is writing (Hobiku menulis)
- Writing is my hobby (Menulis ialah hobiku)
3. Noun berupa full infinitive, yaitu noun dari preposition 'to' + verb 1.
misal dengan pembalikannya:
- My purpose is 'to make' you happy (Tujuanku ialah menciptakanmu bahagia)
- 'To make' you happy is my purpose (Membuatmu senang ialah tujuanku)
Untuk subjek dengan adjective, ada beberapa susunan seperti mereka ialah kalimat verbal, namun bekerjsama mereka kalimat nominal. Mereka, sehabis linking verbs, akan diikuti past participle (verb 3) atau present participle (V1+ing), tetapi ini spesialuntuk beberapa verbs saja yang berlaku / tidak tiruana verbs bisa. Past dan present participle tersebut bermetamorfosis adjective dgn penyusunan menyerupai ini.
Di bawah ini beberapa verbs yang sanggup digunakan, saya tulis dari bentuk dasar, bentuk past participle dan present participle:
- Bore= Bored= Boring (bosan)
- Interest= Interested= Interesting (menarikdanunik)
- Challenge= Challenged= Challenging (menantang)
- Tire= Tired= Tiring (lelah)
- Confuse= Confused= Confusing (bingung)
- Scare= Scared= Scaring (takut)
- Excite= Excited= Exciting (menggairahkan)
- I'm bored (Aku bosan)
- It's boring (Itu membosankan)
- She's tired (Dia lelah)
- That job is tiring (Pekerjaan itu melelahkan)
- I'm challenged to win that game (Aku tertantang utk memenangkan permainan itu)
- That game is very challenging (Permainan itu sangat menantang)
Notes: Yang perlu diperhatikan ialah siapa subjeknya. Past participle dipakai bila subjek ialah 'si akseptor akibat', sedang present participle dipakai bila subjek ialah 'yang mengakibatkan'. Coba cermati contoh-contoh di atas sekali lagi.
Sekian pembahasan ihwal kalimat nominal, supaya sanggup dipahami dan memmenolong.