Pengertian, Fungsi, Perbedaan Linking Verb Dan Auxiliary Verb Kalimat Mulut Nominal

Apa perbedaan linking verb dan auxiliary verb?

Teman-Teman niscaya sudah sering mendengar istilah linking verb dan auxiliary verb, apalagi kalo tiap hari berkunjung dan membaca artikel di bahasainggrismania.com. Tapi tahukah kalian kedua istilah tersebut? Beberapa waktu yang lalu, mitra usang saya sebut saja namanya Henok, dikala kami berguru dan diskusi bersama nampak kebingungan dengan istilah tersebut sebab ada to be is, am, are, was, has been, dll disebut linking verb, namun to be tersebut di sisi lain disebut juga auxiliary verb. Dia sudah mencari perbedaan dari verbs tersebut kesana-kemari, bukannya paham tapi malah semakin bingung. Lalu apa sih bersama-sama perbedaannya? pribadi saja yuk simak penjelasannya diberikut.

Linking verbs ialah kata kerja yang menghubungkan antara subjek dan complement pelengkapnya. Complement tersebut dapat berupa noun, adjective ataupun prepositional phrase. Dan kita sudah tahu bahwa kalimat dengan struktur tersebut ialah jenis kalimat nominal. Makara gampangnya, linking verbs ialah istilah untuk kata kerja yang dipakai dalam kalimat NOMINAL

Linking verbs sendiri dapat berupa to be is, am, are, was, were, has, have, have been, do, does, dll, serta modals dengan tambahan 'be / been' ibarat can be, could be, will be, must be, dll- dengan syarat setelah verbs tersebut harus pribadi diikuti noun / adjective / prepositional phrase, dihentikan diikuti main verbs. Kita lihat di bawah ini 2 tumpuan diikuti noun, 2 diikuti adjective dan 2 diikuti prepositional phrase.
  • She is my friend (dia kawanku)
  • I have 2 brothers (aku punya 2 saudara laki-laki)
  • This room is dark (ruangan ini petang)
  • We must be happy (kita harus bergembira)
  • I will be in Bandung next week (aku akan di Bandung ahad depan)
  • Your book can be under the table (bukumu dapat jadi berada di bawah meja)

Selain to be dan modals ibarat di atas, linking verbs juga punya 2 anggota lainnya, yaitu linking verbs yang menunjukan keadaan seperti
  • Seem (tampak)
  • Look like (mirip)
  • Sound (terdengar)
  • Appear (kelihatan)
  • Feel (merasa)
  • Taste (terasa)
  • Remain (tersisa)
  • Contain (mengandung)
  • Consist (terdiri dari)
dan linking verbs yang menunjukan hasil, seperti
  • Become (menjadi)
  • Grow (tumbuh)
  • Prove (ternyata)

Syaratnya sama, yaitu setelah verbs tersebut harus diikuti noun / adjective / prepositional phrase, dihentikan diikuti main verbs. Ini ialah yang sering membuat bingung, kenapa become, seem, look like, contain dll termasuk linking verb dan dimasukkan ke dalam kalimat nominal bukan mulut padahal bentuk negative-nya sama ibarat kalimat mulut yang memakai auxiliary verbs do / does / did dll? Pertama sebab verbs tersebut bukan termasuk tindakan fisik / action. Bisa memahami kan kata consist yang artinya terdiri dari? apakah "terdiri dari" ialah tindakan action? itu bukan action. Yang kedua setelah verbs tersebut pribadi diikuti adjective, prepositional phrase atau noun. Makara kalau kawan-kawan tahu jikalau ada verbs yang artinya bukan ialah tindakan fisik, maka itu termasuk kalimat nominal dan disebut sbg linking verb bukan auxiliary verbs atau main verbs (jika blm tahu mana yang tindakan fisik atau bukan, jikalau menemukan kalimat dengan verbs sperti daftar di atas ialah yang bukan).
Yang ketiga, kalimat dengan verbs tersebut tidak dapat dipasifkan, ini ialah perbedaan yang jelas. Sebagai tumpuan kalimat:
Rena seems beautiful (Rena nampak cantik) kalimat itu tidak dapat dirubah ke pasif menjadi Beautiful is seemed by Rena (Cantik ditampakkan oleh Rena)

Sudah pahamkah kawan-kawan? Mungkin butuh proses utk memahami ini, sebab dalam kuliah pun ini gres didalami pada semester 6. Tetapi jikalau kawan-kawan dapat ini, kalian setidaknya akan lebih tahu daripada mitra kalian yang lain.

tumpuan contoh:
  • She looks like her mother (dia ibarat ibunya)
  • He becomes a doctor (dia menjadi seorang dokter)
  • Your shirt appears transparant (kaosmu tembus pandang)
  • Julia seems nervous (Julia nampak gugup)

tumpuan contoh lain yang lengkap disertai rumus positive, negative dan interrogative dapat dilihat pada artikel di bawah ini:

Selanjutnya, auxiliary verb. Yaitu kata kerja menolong yang dipakai bersamaan dengan main verbs yang berupa kata kerja action. Dan kita tahu kalimat yang memakai main verbs ibarat itu ialah kalimat verbal. Makara gampangnya, auxiliary verbs ialah istilah untuk kata kerja yang dipakai dalam kalimat mulut

Anggota auxiliary verb yaitu to be is, am, are, was, has, does, dll, serta modals can, could, must dll, dengan syarat harus dipakai bersamaan dengan main verbs.

contoh:
  • She is writing a letter (dia sedang menulis surat)
  • She has sent that letter (dia sudah mengirim surat itu)
  • He can play guitar (dia dapat bermain gitar)
  • We must go right now! (kita harus pergi sekarang!)

Kesimpulan:
  • Jadi, linking verbs ialah istilah kata kerja untuk kalimat nominal dan auxiliary verbs untuk kalimat verbal
  • Kalau kita sedang berdiskusi / membicarakan kalimat nominal gunakanlah istilah linking verb dan membicarakan kalimat mulut gunakanlah istilah auxiliary verb
  • Ternyata ada linking verbs selain to be

Oza, sedikit ngomongin tentang Henok lagi. Saya spesialuntuk ingin meluruskan. Dia bilang kalau kalimat mulut ialah kalimat dengan kata kerja, sedangkan kalimat nominal ialah kalimat tanpa kata kerja. Menurut saya itu kurang pas, sebab kita tahu kalau kalimat itu syaratnya harus ada kata kerjanya, kalau tak ada namanya phrase . Makara untuk membedakan antara kalimat mulut dan nominal dipakai istilah auxiliary dan linking verb tersebut bukan ada dan tak ada kata kerja.

Sekian klarifikasi tentang perbedaan linking verb dan auxiliary verb. cepatdangampang-cepatdangampangan dapat dipahami dan bermanfaa.

Lihat juga:
LihatTutupKomentar