Kumpulan dongeng rakyat Indonesia dalam bahasa Inggris sanggup Anda jumpai dengan praktis di banyak situs pembelajaran bahasa Inggris. Salah satu situs yang menyediakan banyak sekali macam dongeng rakyat tentu saja situs ini. Kami memiliki beberapa pilihan dongeng bahkan sekaligus dengan artinya.
Ok, segera saja dapatkan dongeng cerita terpopuler rakyat Indonesia yang dikemas ke dalam bahasa Inggris ini. :)
Image source : Google Images |
Onion and Garlic (Bawang Merah dan Bawang Putih)
In the ancient time, lived a little family. The family consists of father, mother, and a beautiful girl named Garlic. They are a harmonious and happy family despite his father worked as an ordinary merchant. One day, the happiness in this family was lost because the mother died. Garlic was very sad because she was very fond of her mother. Her father was also so sad because he loved his wife so much.
After Garlic’s mother died, her house was visited frequently by a widow who had a daughter named Onion. The widow often came with Onion to the Garlic’s home by bringing food, helping to clean the house, and chatting with Garlic’s father. Finally, the father thinks that he should marry the widow and made the widow as a new mother for Garlic.
He asked for consideration of the anjuran to Garlic. After being allowed to get married by Garlic, then her father immediately carried out the marriage. They become a new family and lived in a house. At first, the mother and Onions behaved Garlic very well. However, the good behavior did not to be last long. Soon, the Onion and her mother began to show their bad attitude. Garlic was often scolded and given heavy works when the father went to trade. She had to do a lot of housework while the Onions just sit and did not work at all. However, the situation was never told by her to his father, so the Garlic continued to be treated badly by Onions and her mother.
One day, his father was sick and passed away. Since then, Garlic was treated worse than before. Garlic almost never had a break every day. In the morning, she had to get up in order to prepare breakfast and the water for Onion and her mother. Later, she also gave eating to the livestock, washing clothes, and even watering the entire garden. Although she should do so many works, she always did it happily. She hoped, with such sincerity, her mother would love her sincerely someday.
On the morning, Garlic went to the river to wash the clothes. She was so excited and washed vigorously. Because of getting too excited, she was not aware that there was a shirt that washed away. She realized that the shirt had been washed away when the flow carried it far enough. Later, she pursued but did not get the shirt. She felt hopeless and immediately went home.
The shirt was her mother's kesukaane. Of course, the mother was angry and told her to look for the shirt until she could found it. Garlic came back to the river and walked to the west to seek her mother's kesukaane shirt. She walked along the river up to tens of kilometers. After that, Garlic suddenly saw someone who was bathing the buffalo in the river. She asked the man about the clothes were washed away. Later, she was informed that the shirt drifting and it was not far from where she was standing. At that moment, Garlic immediately ran down the river to find the shirt.
It was getting dark and the Garlic found a home. Because of completely exhausted, she decided to take a break in the house. Apparently, it housed an old lady who had previously found the shirt. The old lady wanted to return the shirt to her, but she should accompany the old lady during a week. She agreed to stay with the lady for a week. Within a week, she made the old lady to be so happy because she was diligent and never complained even though felt so tired.
After accompanying for a week, she was given a pumpkin as the gift. When opening it, she was very surprised because there were so much gold and gems. She immediately went home and told the happening to her mother and also Onion. However, the gold and jewels that she got immediately seized and she was forced to tell where the jewelry could be obtained. Garlic immediately said that she got it from an old lady who lived near the river.
In the next day, Onion came to that house and stayed for a week like what Garlic did. However, because Onion was a lazy girl, the old lady gave a different pumpkin from Garlic. Onion did not care and Onion immediately went home to open the pumpkin with her mother. Apparently, the content was not gems or gold, but the venomous snake that bit of Onion and the mother. Both of them died because of their greed.
After the happening, Garlic was living alone, but she was more calm and lived happily with its gold and gems.
Arti :
Bawang Merah dan Bawang Putih
Pada zaman lampau, ada sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan seorang gadis anggun berjulukan bawang putih. Mereka yakni keluarga yang serasi dan senang meskipun sang ayah spesialuntuk bekerja sebagai seorang pedagang biasa. Suatu hari, kebahagiaan yang ada di dalam keluarga tersebut hilang alasannya yakni sang ibu meninggal. Bawang putih sangat duka alasannya yakni ia sangat mencintai ibunya, begitu juga sang ayah yang sangat duka alasannya yakni sang istri sudah meninggal.
Sesudah ibu bawang putih meninggal, rumahnya sering dikunjungi oleh seorang janda yang memiliki anak berjulukan bawang merah. Ibu bawang merah sering hadir ke rumah bawang putih dan membawakan makanan, memmenolong memmembersihkankan rumah, dan mengobrol dengan ayah bawang putih. Akhirnya, ayah bawang putih berpikir bahwa sebaiknya ia berkeluarga dengan janda tersebut dan menjadikannya sebagai ibu gres untuk bawang putih.
Ia meminta usul dan pertimbangan dari bawang putih. Sesudah diizinkan untuk berkeluarga oleh bawang putih, maka sang ayah segera melaksanakan ijab kabul dengan ibu bawang merah. Mereka menjadi sebuah keluarga gres dan tinggal di rumah tersebut. Pada awalnya, ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik terhadap bawang putih. Namun, sikap baik tersebut tidak bertahan lama. Lama-kelabuaan bawang merah dan ibunya mulai menyampaikan sikap jelek mereka. bawang putih sering dimarah dan didiberikan pekerjaan berat ketika sang ayah pergi berdagang. Ia harus mengerjakan banyak pekerjaan rumah sementara bawang merah spesialuntuk duduk dan tidak bekerja sama sekali. Namun, keadaan tersebut tidak pernah diceritakan olehnya kepada sang ayah, sehingga bawang putih terus diperlakukan secara jelek oleh bawang merah dan ibunya.
Pada suatu hari sang ayah sakit dan meninggal dunia. Sejak ketika itu, bawang merah dan ibunya memperlakukan bawang putih semakin buruk. Bawang putih hampir tidak pernah istirahat setiap hari. di pagi hari, ia harus bangkit untuk mempersiapkan air dan sarapan bagi bawang merah dan ibunya. Kemudian, ia juga harus member makan ternak, mencuci baju, dan bahkan menyirami seluruh kebun. Meskipun pekerjaan yang harus ia kerjakan begitu banyak, namun bawan putih melaksanakan tiruana itu dengan gembira. Ia berharap, dengan keikhlasan tersebut, sang ibu mau menyayanginya dengan tulus dan menganggapnya sebagai anak kandung.
Pada suatu pagi, bawang putih pergi ke sungai untuk mencuci baju. Dia begitu bangga dan mencuci dengan penuh semangat. Karena terlalu semangat, ia tidak sadar bahwa ada sebuah baju yang hanyut. Ia menyadari bahwa baju tersebut hanyut ketika sudah terbawa aliran yang cukup jauh. Kemudian, ia mengejarnya dan tidak mendapat baju tersebut. Ia merasa frustasi dan segera pulang ke rumah.
Baju tersebut ialah baju keakungan ibu bawang merah. Tentu saja, sang ibu murka dan menyuruhnya untuk mencari baju tersebut sampai ditemukan. Bawang putih kembali lagi ke sungai dan berjalan ke arah barat untuk mencari baju keakungan ibunya. Ia berjalan menyusuri aliran sungai sampai puluhan kilometer. Sesudah itu, bawang putih tiba-tiba melihat seseorang yang sedang memandikan kerbau di sungai. Ia bertanya kepada orang itu terkena baju yang hanyut. Kemudian, ia mendapat informasi bahwa baju ibu bawang merah hanyut namun baju tersebut tidaklah jauh dari tempatnya berdiri. Saat itu juga, bawang putih segera berlari menyusuri sungai untuk menemukan baju tersebut.
Hari semakin petang dan bawang putih menemukan sebuah rumah. Karena sangat lelah, ia tetapkan untuk diberistirahat sejenak di rumah tersebut. Ternyata, di dalamnya tinggal seorang nenek yang sebelumnya sudah menemukan baju milik ibu bawang putih. Sang nenek ingin mengembalikan baju tersebut kepada bawang putih, dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu. Bawang putih begitu iba dengan nenek tersebut, dan ia oke untuk tinggal bersama sang nenek selama seminggu. Dalam waktu satu minggu, ia membuat nenek tersebut amat bangga alasannya yakni bekerja dengan rajin dan tidak pernah mengeluh.
Sesudah bawang putih menemani sang nenek selama seminggu, ia didiberikan satu buah labu sebagai hadiah. Ketika membuka labu tersebut, ia sangat terkejut alasannya yakni didalamnya terdapat emas dan permata yang begitu banyak. Ia segera pulang dan memdiberitahukan insiden tersebut kepada sang ibu dan juga bawang merah. Namun, emas dan permata yang ia dapatkan segera direbut dan ia dipaksa untuk memdiberitahukan dimana aksesori tersebut sanggup diperoleh. Bawang putih segera menyampaikan bahwa ia mendapatkannya dari seorang nenek yang tinggal di erat sungai.
Esok hari, bawang merah hadir ke rumah nenek tersebut dan tinggal selama satu minggu. Namun, alasannya yakni bawang merah yakni gadis yang malas, maka sang nenek mempersembahkannya labu yang tidak sama dari bawang putih. Bawang merah tidak peduli dan ia segera pulang dan membuka labu tersebut bersama ibunya. Ternyata, isi labu tersebut bukanlah permata atau emas, namun ular berbisa yang menggigit bawang merah dan ibunya. Kedua orang tersebut meninggal alasannya yakni keserakahannya.
Bawang putih sekarang hidup sendiri namun ia lebih damai alasannya yakni tidak ada lagi orang yang menganggunya. Ia hidup senang dengan emas dan permata yang dimilikinya.
The Golden Slug (Keong Mas)
In the ancient time, lived a young man named Galoran. He was respected because of his wealth and honor. His parents were nobleman so he could live with luxury. However, he was very wasteful and every day just squandered the wealth of his parents.
One day, his parents died, but he did not care and continued to spend money as well as before. Because his life was so extravagant, all the treasure that he had was running out and he became an unemployed person. Many people sympathized with him and offered a job. But every time he got the job, he just dallied and it made him always be fired. Several months later, there was a wealthy widow who interested him. He married the widow and of course, he was very happy to be living in luxury again.
The widow had a daughter who was very diligent and clever to weave. Her name is Jambean, a beautiful girl and had been famous because of her weaving. However, Galoran did not like the girl, because the girl often scolded him because of his laziness. Finally, he threatened to torture and kill Jambean. He revealed the plan to his wife and the wife was very sad to hear of the threat.
Hearing the news, Jambean was very sad but she volunteered herself to be killed by her father. She told that she wanted to be dumped into a dam and did not burry under the ground after the death. The mother agreed and did all of her wants. In the dam, her body and head suddenly turned into the golden slugs.
Several years later, there are two widows who were looking for firewood. They were kindred, the first widow named Mbok Sambega Rondo and the second called Mbok Rondo Sembagil. When looking for the firewood in the jungle, they were very surprised because of finding the beautiful golden slugs. They brought it and maintained at home.
Once they brought the snails, there was always a miracle every day. Their kitchen was always filled with the delicious food when they came home from work. They were very surprised, and wanted to know the person who made those foods. They pretended to go to work and hid in the back of the house. A few moments later, there was a beautiful girl came from the inside of the conch and she began to cook the delicious meals.
Both widows then secretly held and did not let the girl to get into the snail anymore. The girl apparently was Jambean who had been killed by her father. Both widows then allowed her to stay with them. Because of their versatility in weaving, she got her famous back and made a handsome prince attracted. In the end, she married the prince and lived happily.
Arti :
Keong Mas
Pada zaman lampau, hiduplah seorang cowok yang berjulukan Galoran. Ia ialah salah satu orang yang disegani alasannya yakni memiliki kekayaan dan kehormatan. Orang tuanya ialah aristokrat sehingga ia sanggup hidup dengan mewah. Namun, ia ialah seseorang yang sangat boros dan setiap hari spesialuntuk menghambur-hamburkan harta orang tuanya.
Suatu hari, orang tuanya meninggal dunia namun ia tidak peduli dan terus menghabiskan uang menyerupai sebelumnya. Karena hidupnya begitu boros, maka harta yang ia miliki habis dan ia menjadi seorang pengangguran. Banyak masyarakat yang iba terhadapnya, namun setiap kali ia mendapat pekerjaan, ia spesialuntuk bermalas-malasan dan membuat ia sering dipecat. Beberapa bulan kemudian, terdapat seorang janda kaya raya yang tertarik dengannya. Ia kemudian berkeluarga dengan janda tersebut. Tentu saja, ia sangat senang alasannya yakni sanggup hidup glamor menyerupai sebelumnya.
Janda tersebut memiliki seorang anak wanita yang sangat rajin dan berakal menenun. Namanya Jambean, seorang gadis yang tenunannya sangat indah dan terkenal di desa tersebut. Namun, Galoran tidak menyukai gadis tersebut, alasannya yakni sang gadis selalu menegurnya alasannya yakni selalu bermalas-malasan. Karena begitu benci dengan Jambean, ia mengancam akan menyiksa dan membunuhnya. Ia mengungkapkan rencana tersebut kepada istrinya dan sang istri sangatlah duka mendengar bahaya tersebut.
Mendengar diberita tersebut, Jambean sangat duka namun ia merelakan dirinya dibunuh oleh sang ayah. Ia berpesan ketika ia sudah meninggal, ia ingin semoga mayatnya dimembuang ke sebuah bendungan dan tidakboleh dikubur di dalam tanah. Sesudah meninggal, sang ibu memenuhi seruan tersebut dengan membawa mayatnya ke bendungan dan menceburkannya. Di dalam bendungan, badan dan kepalanya bermetamorfosis udang dan siput atau disebut sebagai keong dalam bahasa jawa.
Beberapa tahun kemudian, dua orang janda sedang mencari kayu bakar. Mereka yakni abang beradik dengan nama Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo Sembagil. Ketika sedang mencari kayu di hutan, mereka sangat terkejut alasannya yakni menemukan keong dan siput yang berwarna emas serta sangat indah. Keduanya kemudian membawa keong dan siput tersebut untuk dipelihara di rumah.
Sesudah mereka membawa siput tersebut dan menjadikannya sebagai binatang peliharaan, selalu ada keajaiban setiap hari. Dapur mereka selalu dipenuhi masakan enak ketika mereka pulang dari bekerja. Mereka sangat heran, dan mereka ingin mengetahui siapa orang yang selalu membuat masakan enak tersebut. Mereka berpura-pura pergi bekerja dan bersembunyi di belakang rumah. Beberapa ketika kemudian, muncullah seorang gadis anggun dari dalam keong tersebut dan ia mulai memasak makanan-makanan lezat.
Kedua janda tersebut kemudian secara belakang layar memegang gadis tersebut dan tidak membiarkannya lagi untuk masuk ke dalam keong. Gadis itu ternyata yakni Jambean yang sudah dibunuh oleh ayahnya. Kedua janda tersebut kemudian mengizinkan Jambean untuk tinggal bersama mereka. Karena kepandaiannya dalam menenun, ia sangat terkenal dan seorang pangeran tampan tertarik kepadanya. Pada akhirnya, ia berkeluarga dengan pangeran dan hidup bahagia.
Cerita Selanjutnya :