Cerita Bahasa Inggris Telaga Warna + Terjemahan

Cerita Bahasa Inggris Pernahkah teman erat berkunjung dan berwisata di kawasan Puncak, Bogor? Pastinya sudah yah, apa lagi bagi teman erat yang tinggal di kawasan sekitar Jakarta, liburan ke Puncak ialah hal yang sering dilakukan setiap tahun. Tahu tidak teman dekat, ada satu objek wisata di puncak yang mesti di kunjungi. Tempatnya masih asri, indah, dan juga membersihkan. Objek wisata itu yakni Telaga Warna. Selain tempatnya yang indah, ternyata objek wisata Telaga Warna mempunyai kisah yang sangat menarikdanunik. Masyarakat sekitar objek wisata tersebut percaya ada suatu dongeng yang mengisahkan asal mula terbentuknya Telaga Warna tersebut. Nah, pada peluang kali ini Pintar Bahasa Inggris akan menghadirkan sebuah dongeng rakyat bahasa Inggris wacana Telaga Warna beserta terjemaspesialuntuk. Semoga dari dongeng legenda bahasa Inggris di bawah ini, teman erat sanggup terhibur sekalian berguru bahasa Inggris dengan cara yang sangat bahagia. Semoga bermanfaa. Check this out!!!

 Pernahkah teman erat berkunjung dan berwisata di kawasan Puncak Cerita Bahasa Inggris  Telaga Warna + Terjemahan

Telaga Warna

Long time ago, there was a kingdom in West Java called Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan was a peaceful kingdom. People live in peace and prosperity as led by the wise king, Suwartalaya Kuttanggeuhan and his queen, Ratu Purbamanah. However, after married for a long time, they had not been given any children yet. The king and the queen were sad and lonely. They were also afraid that they had not any successor that will replace them to lead the kingdom in the future. The king had no idea what to do.

After long thought, the king decided to go to jungle to find a quiet place to mediate. He wanted to pray to Almighty God for getting an offspring. After few days of mediating, King Suwartalaya suddenly heard a voice.

“Stop your meditation, my king. So, you want a child. Will you love him or her if you get one?” The voice said.

“Yes, my lord. I want a child so he or she can be my successor to lead the kingdom. Yes, my lord, I will love my child. I will always, my lord.” The king replied.

“Go home, then.” The voice continued.

The king then went home immediately to meet his queen. He told everything to his queen. And few weeks later, the queen was pregnant. They had never been so happy before. After nine months of pregnancy, the queen delivered a beautiful baby girl which later named as Rukmini Gilang. The king and the king were so happy that finally they had a child. The people of the kingdom were happy too. After waiting for a long time, they finally had a princess. To celebrate the new born princess, the king held a party and invited all the people in the kingdom to join.

Several years had passed, the princess Rukmini Gilang grew to be a very beautiful girl. The king and the queen spoiled the princess so much. They gave everything that the princess wanted. It made the princess had a bad attitude. However, the king, the queen and the people of the kingdom still loved her. They hope one day the princess temperament would change.

In few weeks, Princess Rukmini Gilang would turn to be seventeen years old. As usual, when princess birthday come, people of the kingdom would busy to prepare the party, the big one. They prepared all things, the foods, the entertainments, and the presents. And for this birthday presents, the people of the kingdom collected some beautiful gems. They planned to give those beautiful gems to the best goldsmith in the kingdom to make a very beautiful necklace. They intended to present the necklace as the birthday gift for the princess in her seventeenth with hope that the princess would happily accepted it.

Finally a long-awaited day came. The people of the kingdom gathered in the courtyard to celebrate princess birthday. All things were set, the foods, the entertainments, and of course the necklace. It was a big and beautiful party. People of the kingdom are so happy to see that their beloved princess was now seventeen. Finally, the king and the queen, alongside with the princess came. The people of the kingdom were so fascinating to see the princess that grew even more beautiful than before.

Now is the time for people of the kingdom to present their special gift for the princess. They handed a well-craft wooden box with a very beautiful necklace inside to the king. King Suwartalaya opened the box and pulled out the beautiful necklace that gleam various colors. It was so lovely necklace. Then king Suwartalaya gave it to the princess Rukmini Gilang. Princess Rukmini Gilang only stared on it. It seemed that she was not interested on it. “Come on my daughter, wear this lovely necklace. Do not fail the people of the kingdom who give it to you. They love you so much. They will be happy if you wear this necklace.” The king asked.

“What?? You said this necklace is beautiful? Are you blind? This is the ugliest necklace I have ever seen. I don’t want to wear it.” The princess shouted.
She slammed the necklace to the ground till it shattered. The king, the queen, and the people of the kingdom stood in silent witnessing their beloved princess like that. Tears began to come down from the queen’s eyes. She was so sad to see her daughter’s behavior. The king and the people of the kingdom were also sad. They cried until their tears flooded the palace. Suddenly, a big water came from the ground where the shattered necklace lied. The water flooded the palace as well as the kingdom until it sank and created a lake.

Right now, we can still sew the lake. The lake is located in Puncak, West Java. The lake is well known as Telaga Warna because we can see various colors in the surface. People believe that those colors come from the shattered-necklace that the princess Rukmini Gilang thrown away in the ground. 

Moral of the story: love to ones who love you with appreciate their effort.

Terjemahan:

Telaga Warna

Dahulu kala, tersebutlah sebuah kerajaan di Jawa Barat berjulukan Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan yakni kerajaan yang damai. Orang-orangnya hidup dengan hening dan makmur alasannya yakni di pimpin oleh raja yang bijak, Suwartalaya dan permaisurinya, Ratu Prubamanah. Namun, sehabis berkeluarga untuk waktu yang lama, mereka belum dikarunia anak. Raja dan ratu sangat duka dan kesepian. Mereka juga takut mereka tidak mempunyai penerus yang akan menggantikannya untuk memimpin kerajaan di masa depan. Sang raja tidak tau harus berbuat apa lagi. 

Sesudah berpikir lama, sang raja jadinya memutuskan untuk pergi ke hutan untuk menemukan tempat yang sunyi untuk bersemedi. Dia ingin berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa untuk mendapatkan keturunan. Sesudah beberapa hari bersemedi, raja Suwartalaya tiba-tiba mendengar suara.

"Hentikan semedi mu, raja ku. Jadi, engkau menginginkan seorang anak. Akankah engkau mencintainya? Suara itu berkata.

"Ia, Tuhan ku. Hamba menginginkan seorang anak sehingga suatu dikala di akan menggantikan ku untuk memimpin negeri ini. Iya, Tuhan ku, hamba akan mencintainya. Hamba akan selalu mencintainya." Jawab sang raja.

"Pulanglah." Suara itu melanjutkan.

Sang raja kemudian segara pulang untuk menemui permaisurinya. Dia menceritakan tiruananya. Dan beberapa ahad kemudian, sang permaisuri hamil. Mereka tidak pernah merasa sebahagia itu sebelumnya. Sesudah sembilan bulang mengandung, sang permaisuri melahirkan seorang bayi wanita yang anggun yang kemudian dinamai Rukmini Gilang. Raja dan permaisuri sangat lah senang alasannya yakni jadinya mereka mempunyai keturunan. Rakyat kerajaan juga mencicipi hal yang sama. Sesudah menunggu sekian lama, jadinya mereka mempunyai seorang putri. Untuk merayakan putri yang gres lahir, sang raja mengadakan pesta dan mengundang seluruh rakyatnya untuk bergabung.

Beberapa tahun sudah silam, puteri Rukmini Gilang tumbuh menjadi arif balig cukup akal yang sangat cantik. Raja dan permaisuri sangat memanjakannya. Mereka mempersembahkan apapun yang putri pinta. Hal itu membuat putri mempunyai sifat yang buruk. Akan tetapi, raja, permaisuri, dan rakyat kerajaan mencintainya. Mereka berharap suatu hari nanti sifat putri akan berubah.

Dalam beberapa ahad ke depan, puteri Rukmini Gilang akan berumur 17 tahun. Seperti biasa, ketika hari ulang tahun puteri hadir, rakyat kerajaan akan sibuk untuk menyiapkan pesta, pesta yang sangat besar. Mereka menyiapkan segalanya, makanan, hiburan, dan juga hadiahnya. Dan untuk hadiah ulang tahun kali ini, rakyat kerajaan mengumpulkan batu-batu mulia cantik. Mereka berencana untuk mempersembahkan kerikil mulia tersebut kepada tukang pintar emas untuk menciptakankannya sebuah kali yang sangat cantik. Mereka berencana untuk mempersembahkan kalung tersebut sebagai hadiah ulang tahun untuk puteri di usianya yang ke 17 dengan impian sang puteri akan menerimanya dengan senang hati.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu hadir. Rakyat kerajaan berkumpul di halaman kerajaan untuk merayakan ulang tahun sang puteri.Semuanya sudah disiapkan, makanan, hiburan, dan tentunya hadiah ulang tahunnya. Pesta tersebut sungguh besar dan meriah. Rakyat kerajaan sangat senang melihat sang puteri kini berumur 17 tahun. Akhirnya, raja, permaisuri, bersama dengan sang puteri hadir. Rakyat kerajaan begitu sangat terpesona melihat sang puteri yang tumbuh lebih anggun dari tahun ke tahun.

Sekarang waktunya bagi rakyat kerjaan untuk mempersembahkan hadiah Istimewa mereka untuk sang puteri. Mereka mempersembahkan kotak dengan gesekan yang indah dengan sebuah kalung yang sangat anggun di dalamnya.Raja Suwartalaya membuka kotak tersebut dan mengambil kalung anggun yang sanggup memancarkan banyak sekali macam warna tersebut. Itu ialah kalung yang sangat cantik. Kemudian raja Suwartalaya mempersembahkannya ke puteri Rukmini Gilang. Puteri Rukmini Gilang spesialuntuk memandanginya saja. Terlihat ia tidak tertarik terhadap kalung tersebut. "Ayo anak ku, pakailah kalung anggun ini. Janganlah mengecewakan mereka yang sudah mempersembahkannya untuk mu. Mereka sangat mencintaimu. Mereka akan sangat senang jikalau engkau menggunakan kalung ini." Pinta sang raja.

"Apa?? Ayah bilang ini yakni kalung yang cantik? Apakah ayah buta? Ini yakni kalung terjelek yang pernah saya lihat. Saya tidak mau memakainya." Teriak sang puteri.

Dia kemudian membanting kalung tersebut ke tanah hingga pecah berkeping-keping. Raja, permaisuri, dan seluruh rakyat kerajaan melongo melihat puteri keakungan mereka berbuat menyerupai itu. Air mata pun mulai jatuh dari mata permaisuri. Dia sangat duka melihat sifat putrinya. Raja dan tiruana rakyatnya pun sedih. Mereka menangis hingga air mata membanjiri istana. Tiba-tiba, air yang sangat besar keluar dari tanah dimana kepingan kalung tersebut berada. Air tersebut membanjiri istana dan menenggelamkan kerajaan dan membentuk sebuah danau.

Sekarang ini, kita masih sanggup melihat danau tersebut. Danau tersebut berlokasi di kawasan Puncak, Jawa Barat. Danau tersebut dikenal dengan nama "Telaga Warna" alasannya yakni kita sanggup melihat banyak sekali macam warna di permukaannya. Orang-orang percaya warna-warna tersebut ialah warna yang berasal dari kepingan karung yang dilempar oleh puteri Rukmini Gilang di tanah.

Moral cerita: cintailah orang yang menyayangi mu dengan menghargai usaspesialuntuk.

Semoga dongeng rakyat bahasa Inggris Telaga Warna di atas sanggup menghibur teman erat sekalian dan bermanfaa. Aapa bila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan, terjemahan maupun isi cerita, mohon kiranya Koreksi dan masukan yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya teman dekat. Terima kasih... ^^English is Fun^^

Lihat juga Cerita Rakyat Bahasa Inggris lainnya, di sini.
LihatTutupKomentar