Saturday, October 6, 2018
Cerita Bahasa Inggris Danau Toba ialah salah satu objek wisata unggulan di tempat Sumatra Utara dan juga menjadi salah satu objek wisata pujian Indonesia. Danau Toba juga dinobatkan sebagai danau terbesar di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. Ada sebuah kisah rakyat yang berkembang di tempat objek wisata tersebut. Cerita yang sudah amat sangat terkenal di Indonesia wacana asal mula munculnya Danau Toba tersebut.
Nah Pada peluang kali ini, Pintar Bahasa Inggris akan mencoba menghadirkan sebuah kisah rakyat berbahasa Inggris wacana Danau Toba dengan tentunya disertakan pula terjemahannya. Semoga bermanfaa. Check this out!!!
Toba Lake
Once upon time, there was a poor fisherman who lived in the small village in North Sumatera. He lived alone, his parents had been long gone and he had not married yet. Every day, he went to the river in his village to fish. It was the only job he had. One morning, as usual after he locked his hut, the fisherman went to the river to fish. That day, he only caught one fish, a big beautiful fish. He then put the fish into the bucket full of water and was ready to go home.
Feeling hungry, when he arrived at home, he prepared seasonings to cook the fish for his lunch. However, when he held the fish and looked at its eyes, he felt pity. He could not kill the fish. The fish was too beautiful to be his lunch. So he decided to put back it into the bucket.
In the next day, as usual he went to fish again. But this time, he did not catch any fish. He went home with empty-handed. Remembered the fish he caught the previous day, he planned to cook it. However, when he wanted to take it, the fish was not there in the bucket. Instead, he found a beautiful girl sitting in his kitchen.
“Who are you?” asked the fisherman.
“I was the fish” replied the girl.
“What do you mean?” asked the fisherman confuse.
“I was the fish you catch. You are so kind; you did not kill me yesterday. For that I am very thank full. To return your kindness, I will help you to do anything.” explained the girl.
“Well, I lived alone. I don’t have any family. If you want to be my wife, I will be very happy” asked the fisherman.
“Ok, but you have to promise to me. If we have children someday, don’t tell them about my origin. If you tell them, the very bad thing will happen.” said the girl.
The fisherman and the girl then married. And after a year, they had a baby boy named Samo. As any other children, Samo spent almost his day playing with friends. He played a lot and never helped his mother at home nor his father at the river. One day, Samo was asked to deliver a lunch to his father. But on the way to his father, he met his friends and decided to play with them. Samo forgot about delivering the lunch to his father. More ever, he ate it after playing tiredly. Meanwhile Samo’s father was waiting of his son bringing his lunch. Tired and hungry after fishing all day, Samo’s father decided to go home. However, on the way to home he saw Samo.
“Samo, where have you been? You supposed to be deliver a lunch to me” asked his father.
“Mmmm… I am sorry, Dad. I forget. I have already eaten it with my friends” replied Samo.
“What!!! You eat it?? I go to work early in the morning and come back lately everyday so your and your mother’s needs are fulfilled. DO YOU EVEN KNOW THAT???” said Samo’s father angrily.
“But I am hungry, dad” replied Samo.
“Do you think I am not hungry too? You, DAMN SON OF A FISH, don’t you ever come home!!” Samo’s father was mad.
The Samo’s father anger took control of himself. He then realized that he had done something wrong. He should not say like that thing to Samo. He had broken his promise to Samo’s mother. Hearing what his father said to him, Samo cried and run back home to his mother. Samo told everything to her. Samo’s mother was sad that her husband had broken his promise. Suddenly, the sky was getting darker and rain fallen down. The rain was very heavy. It made the river overflow. Flood could not be stopped. Within an hour, the village sank slowly. Before the village completely drowned, Samo was asked to run up to hill by his mother. Meanwhile, his mother turned herself back into a fish.
The flood made the village disappear. Samo’s father and all the villagers were drowning and death. It was only Samo who was safe. He made it into the top of the hill just in time before the flood sank the village. The legend said that the sinking village became a lake which is known today as ‘Toba Lake’ and the hill where Samo stayed became an island which is known as ‘Samosir Island’.
Moral of the story: Never let your anger take control of you. If it does, very bad things will follow.
Terjemahan:
Danau Toba
Suatu ketika, tersebutlah seorang nelayan miskin yang tinggal di sebuah desa kecil di Sumatera Utara. Dia tinggal sendiri, orang tuanya sudah usang tiada dan ia juga belum berkeluarga. Setiap hari, ia pergi ke sungai di desanya untuk memancing. Memancing ialah satu-satunya pekerjaanya. Suatu pagi, menyerupai biasa setelah ia mengunci gubuknya, si nelayan tersebut pergi ke sungai untuk memancing. Hari itu, ia spesialuntuk memperoleh satu ikan, ikan yang besar dan cantik. Dia kemudian menaruh ikan tersebut ke dalam bejana yang penuh dengan air dan bersiap untuk pulang ke rumah.
Merasa lapar, dikala ia datang di rumah, ia menyiapkan beberapa bumbu untuk memasak ikan tersebut untuk dijadikan makan siangnya. Akan tetapi, dikala ia memegang ikan tersebut dan memandang matanya, ia merasa kasihan. Dia tidak sanggup membunuh ikan tersebut. Ikan itu terlalu elok untuk dijadikan makan siangnya. Oleh karenanya, ia memutuskan untuk menaruhnya kembali ke dalam ember.
Di keesokan harinya, menyerupai biasa ia pergi memancing lagi. Tetapi kali ini, ia tidak memperolah satu ujung ikan pun. Dia pun kembali ke rumah dengan tangan kosong. Ingat akan ikan yang ia tangkap kemarin, ia berencana untuk memasaknya. Akan tetapi, dikala ia ingin mengambil ikan tersebut, ikan tersebut tidak ada di ember. Malahan, ia menemukan seorang gadis elok duduk di dapurnya.
"Siapa kau?" tanya nelayan itu.
"Saya ialah ikan itu" balasan gadis tersebut.
"Apa maksud mu? tanya nelayan itu bingung.
"Saya ialah ikan yang engkau tangkap. Kamu begitu baik; engkau tidak membunuh ku kemarin. Untuk itu saya sangat berterima kasih. Untuk membalas kebaikan mu, saya akan menolong mu untuk melaksanakan apapun" gadis itu menerangkan.
"Saya tinggal sendiri. Saya tidak mempunyai keluarga. Jika engkau ingin menjadi istri ku, saya akan merasa sangat senang" tanya si nelayan itu.
"Baiklah, tetapi engkau haru berjanji pada ku. Jika kita mempunyai anak kelak, tidakboleh diberitahu mereka wacana asal-usul ku. Jika kamu memdiberitahu mereka, sesuatu yang sangat jelek akan terjadi" kata si gadis itu.
Si nelayan dan si gadis itu pun kemudian berkeluarga. Dan setelah satu tahun, mereka dikaruniahi seorang bayi pria yang didiberi nama Samo. Seperti anak lainnya, Samo menghabiskan hampir seluruh harinya bermain dengan kawan-kawannya. Dia terlalu banyak main sehingga tidak pernah menolong ibunya di rumah atau ayahnya di sungai. Suatu hari, Samo diperintahkan untuk mengantarkan makan siang ke ayahnya. Akan tetapi di jalan ke tempat ayahnya, ia bertemu dengan kawan-kawannya dan memutuskan untuk bermain dengan mereka. Samo lupa wacana makan siang yang harus di antar ke ayahnya. Malahan, ia memakan makan siang tersebut setelah lelah bermain. Sementara itu, ayah Samo menunggu anaknya yang sedang membawakan makan siangnya. Merasa lelah dan lapar setelah memancing seharian, ayah Samo memutuskan untuk pulang. Akan tetapi, di jalan pulang ia bertemu dengan Samo.
Samo, dari mana saja kau? Kamu harusnya mengantarkan makan siang untuk ayah" tanya ayahnya.
"Mmmm.. maafkan aku, ayah. Saya lupa. Saya sudah memakanya dengan kawan-kawan" balasan Samo.
"Apa!!! Kamu memakannya?? Ayah berangkat bekerja pagi-pagi dan pulang larut setiap hari biar kebutuhan engkau dan ibu engkau terpenuhi. APAKAH KAMU TAHU ITU?? kata ayah Samo dengan marah.
"Tetapi saya lapar, ayah" balasan Samo.
"Apa engkau pikir saya tidak lapar juga? Dasar engkau ANAK IKAN, tidakboleh pernah pulang lagi kermuah!!" ayah Samo murka.
Amarah ayah Samo mengambil alih dirinya. Dia kemudian menyadari bahwa ia sudah melaksanakan sesuatu yang salah. Dia seharinya tidak menyampaikan hal itu pada Samo. Dia sudah melanggar janjinya kepada Ibunya Samo. Mendengar apa yang Ayahnya katakan padanya, Samo menangis dan berlari ke rumah kepada ibunya. Samo menceritakan tiruananya. Ibunya Samo sangat murung mendengar bahwa suaminya sudah melanggar janjinya. Tiba-tiba, langit mendadak petang dan hujan pun turun. Hujannya sangat lebah sehingga membuat sungai di desa meluap. Banjir pun tidak sanggup dihentikan. Dalam satu jam, desa tersebut karam perlahan. Sebelum desa itu sepenuhnya tenggelam, Samo diminta untuk lari ke puncak bukit oleh ibunya. Sementara itu, ibunya merubah dirinya sendiri menjadi ikan kembali.
Banjir itu membuat desa menghilang. Ayah Samo dan tiruana masyarakat desa karam dan meninggal. Hanya Samo saja lah yang selamat. Dia berhasil hingga ke puncak bukit sempurna waktu sebelum banjir menenggelamkan desa. Legenda menyampaikan bawah desa yang karam tersebut kemudian menjadi sebuah danau yang kini terkenal dengan nama 'Danau Toba' dan bukit dimana Samo tinggal bermetamorfosis sebuah pulau yang dikenal dengan nama 'Pulau Samosir'.
Moral cerita: Jangan pernah biarkan amarah mu mengambil alih diri mu. Jika itu terjadi, hal yang sangat jelek akan mengikuti.
Semoga kisah rakyat berbahasa Inggris di atas wacana Danau Toba sanggup menjadi media berguru bahasa Inggris yang sangat senang untuk sobat bersahabat sekalian dan tentunya bermanfaa. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya Koreksi dan masukan yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat dekat. Terima kasih.. ^^English is Fun^^
Lihat juga Cerita Rakyat Bahasa Inggris lainnya, di sini.