Monday, September 10, 2018
Ketika engkau ialah yang paling berilmu di kelas, ranking satu setiap semester, dan cepat mengerti klarifikasi guru; selamat, engkau berada di taraf tertinggi dalam sebuah kecerdasan belajar.
Ketika engkau sudah nomor satu; the best of the best, bahasanya si begitu. Sekarang engkau harus perbaiki satu lagi, perilaku engkau kepada setiap orang. Tidak dipungkiri bahwa seorang yang berilmu biasanya selalu praktis terjebak dalam keangkuhan, menganggap tiruana orang berada di bawahnya, bahkan termasuk guru dan kawan-kawan satu kelasnya.
Apakah engkau punya sifat besar kepala itu? Kalau ya, maka lekas membuang jauh-jauh. Sehebat apapun engkau sekarang, tetaplah hormat sebaik mungkin kepada orang lain. Jangan pernah menganggap engkau andal sementara orang lain tidak. Meski engkau spesialuntuk merendahkan mereka di dalam hati.
Kenapa si engkau harus repot-repot respect ke orang lain? Saya jawaban: Ketika engkau menghormati sekecil apapun kedudukan seseorang, engkau sama saja berguru untuk rendah hati. Kerendahan hati akan membawamu kepada satu sikap, bahwa engkau merasa dirimu belum berilmu dan masih harus banyak belajar.
Pada akhirnya, semakin hari kesuksesan akan terus menaungimu. Kepintaranmu dan ilmumu akan terus bertambah.
Sebaliknya, menyombongkan diri dan menganggap orang lain tidak lebih pintar, akan menutup mata batinmu. Kamu akan merasa menjadi seorang yang begitu pintar, merasa tahu tiruananya, dan pada balasannya itu akan menciptakanmu bodoh.
Ilmu yang engkau miliki tidak bertambah dengan pesat, alasannya ialah rasa ingin belajarmu sudah tertutup oleh keangkuhanmu. Kamu merasa, “buat apa harus berguru jauh lebih banyak, toh saya sudah pintar”. Satu lagi, orang-orang sombong dan menganggap dirinya lebih hebat, biasanya akan dijauhi serta dikucilkan dalam bergaulan. Ia tidak dapat bergaul dengan jangkauan yang luas dan spesialuntuk berada di ruang lingkup perkawanan yang amat kecil.
So, stay humble no matter how smart you are!