Kepercayaan diri dalam mengajar terkadang menjadi kendala bagi kita tiruana untuk mempersembahkan kemampuan terbaik. Ketika jam pembelajaran berlangsung dan tiba-tiba menjadi kikuk, maka seluruh pikiran yang akan dicurahkan untuk siswa menjadi terpendam. Diperlukan kiat-kiat khusus untuk menyebabkan Anda sebagai guru yang penuh percaya diri, serta bisa melaksanakan kontrol yang baik terhadap kelas.
Beberapa tips yang saya hadirkan di bawah ini, berasal dari pengalaman sewaktu praktik mengajar di sebuah sekolah selama 3 bulan. Semoga bermanfaa!
Skill Bahasa Inggris Anda Kurang Bagus? Tidak Masalah & Tetaplah Mencoba!
Bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar ialah hal mutlak yang meningkatkan percaya diri. Namun belum tentu tiruana guru bisa melakukannya. Jika Anda belum lancar berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris, latihanlah di luar kelas sesering mungkin. Kemudian, beranikan diri untuk mencobanya di depan kelas. Beranikan saja meskipun terkadang salah. Karena dengan keberanian mencoba, Anda bisa membiasakan diri, dan semakin jago kedepannya.
Kuasai Materi
Image source: Google image |
Poin kedua yang harus Anda dapatkan ialah penguasaan materi. Bagaimana mungkin seorang guru sanggup mempersembahkan ilmu yang benar apabila ia belum menguasainya?
Ketika bahan-bahan pembelajaran sudah di luar kepala, maka rasa percaya diri lebih praktis hadir. Ketakutan tidak bisa menjawaban pertanyaan siswa tidak lagi hinggap di pikiran. Serta tidak ada istilah hilang ide, gugup, dan frustrasi di dalam kelas.
Secara umum, ada dua kerugian apabila guru tidak menguasai materi pembelajaran dengan baik. Pertama, rasa percaya diri bisa hilang. Kedua, sang guru bisa mengajarkan ilmu yang salah. Jika satu kelas beranggotakan 25 siswa dan guru tersebut mengajar 5 kelas, maka ada 75 siswa sudah mendapat bekal ilmu yang salah.
Persiapkan Konsep Mengajar Secara Terarah & Detail
Ketika awal mengajar, konsep yang saya coba sangatlah buruk. Saya spesialuntuk memperkirakan citra keseluruhan tanpa menerapkan detail dengan baik. Sebagai contoh, dikala ingin mengajar sebuah kalimat perintah, saya memakai metode total physical responses, tetapi tidak ada rancangan pengaplikasian yang runtut dari menit ke menit. Akibatnya, di pertengahan mengajar, saya kehilangan ide, suasana kelas menjadi canggung, dan kepercayaan diri semakin luntur.
Beberapa ahad kemudian, saya mulai menyesuaikan diri dengan menerapkan planning secara mendetail. Saya susun apa yang harus dilakukan pada 10 menit awal, 20 menit pertengahan, dan 15 menit akhir. Ketika aktivitas Anda sudah direncanakan dengan baik, maka pengajaran akan terpola, dan Anda tidak kehilangan ide.
Jangan Terlalu Serius
Suasana kelas yang fokus membuat pembelajaran menjadi kaku. Akibatnya, komunikasi bisa jadi spesialuntuk satu arah yaitu dari guru ke siswa. Mungkin situasi ini bisa membuat sebagian orang menjadi percaya diri alasannya akan mengontrol kelas secara penuh. Namun tidak bagi aku.
Saya lebih menyarankan Anda untuk menjadi guru yang sesekali bercanda. Suasana kelas yang sedikit humoris akan membuat hubungan Anda dengan siswa menjadi lebih erat. Otak syaraf Anda bisa lebih rileks, kepercayaan diri meningkat, dan bisa memunculkan inspirasi-inspirasi gres dalam pembelajaran di kelas tersebut. Kalau tidak percaya, cobalah!
Tidak Ada Istilah Panik
Pernah suatu kali, saya ingin memakai sebuah LCD proyektor dalam mengajar. Karena persiapan yang kurang dan kemudahan yang tidak memadai, instalasi menjadi begitu lama. Sedangkan, di dingklik paling belakang sudah duduk seorang guru pengawas yang akan menilai performa saya dikala mengajar. Situasi ini secara eksklusif membuat pikiran gelagapan, gugup, dan nervous menjadi satu. Akibatnya bisa ditebak, kelas awut-awutan dan membosankan.
Jangan sertakan kegelagapanan di dalam kelas. Bila perlu, keluar sebentar untuk menjernihkan pikiran atau minum air putih. Anda ialah kreator di dalam kelas, bisa sang kreator mengalami kebuntuan, maka suasana kelas bisa sama dengan yang saya alami tadi.