Tidak jarang kita dengar seorang guru menerapkan sistem pembelajaran cooperative learning. Pada dasarnya, apa itu pembelajaran cooparative learning? Mengapa harus dijalankan, dan bagaimana cara menerapkannya? Sesuai dengan judul artikel ini, bahwa anda akan dibawa selangkah lebih bersahabat untuk mengenal pembelajaran cooperative learning.
Apa itu Cooperative learning?
Cooperative learning ialah sebuah penataan kelas dalam pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama. Pembelajaran kooperatif bukan ialah sistem dimana siswa duduk secara individual, dan melaksanakan tugasnya secara masing-masing.
Image Source : openideo.com |
Ini ialah sistem dimana siswa lebih bersahabat secara fisik satu sama lain, mendiskusikan, saling menolong, dan menyebarkan bahan terkena kiprah yang disampaikan oleh guru. Mereka dididik untuk bukan menjadi makhluk individualistis, namun diajarkan bagaimana menjadi makhluk sosial yang seutuhnya.
Kenapa Kita Harus Menggunakan Cooperative learning?
Penelitian ekstensif mempersembahkan anda pemahaman bahwa hasil yang diperoleh dari pembelajaran kooperatif akan tidak sama dari kelas tradisional dimana siswa masih bekerja secara individual. melaluiataubersamaini guru, kurikulum, dan sistem evaluasi yang sama, diperoleh hasil diberikut ini:
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran kooperatif bisa mengingat dan mengembangkan bahan serta pemikiran kritis daripada kawan-kawan mereka yang kuliah di kelas tradisional.
Siswa lebih menikmati berada di kelas dengan pembelajaran kooperatif sehingga mereka lebih rajin hadir ke kelas serta menuntaskan studi.
Sesudah kelulusannya, siswa lebih bisa untuk menyesuaikan diri di dalam dunia kerja alasannya mereka memiliki keterampilan bekerja sama. Nantinya, keteramplan tersebut akan sangat dibutuhkan dikala mereka sedang menuntaskan proyek-proyek kompleks nan susah alasannya tentu kolaborasi tim akan lebih dibutuhkan.
Aplikasi Cooperative learning di Dalam Kelas
Cooperative learning melibatkan aneka macam jenis metode. Beberapa diantara metode tersebut ialah think pair share, jigsaw, dan reciprocal teahing. Penjelasan singkat terkena metode-metode tersebut akan saya diberikan di bawah ini.
Think Pair Share
Awalnya dikembangkan oleh Frank Lyman T dimana siswa akan mengulas wangsit dan persoalan yang ada di kepala mereka dengan rekan yang ada di kelas. Sesudah dilakukan obrolan antara satu siswa dengan pasangannya, maka guru akan meminta pendapat beberapa pasangan terkena persoalan dan ide-ide pemecahannya di depan kelas.
Jigsaw
Jigsaw ialah sebuah proses dikusi yang melibatkan dua jenis kelompok yaitu kelompok mahir serta kelompok asal. Pada kelompok asal, setiap anggota didiberikan topic yang tidak sama dimana mereka akan mendiskusikan topic tersebut di kelompok ahli. Sesudah diskusi di kelompok ahli, setiap siswa tadi kembali ke kelompok asal dan mempersembahkan klarifikasi kepada anggota kelompok asal terkait dengan topik yang mereka diskusikan di kelompok ahli.
Reciprocal Teaching
Pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk berperan dalam pembelajaran sedangkan guru spesialuntuk sebagai pemandu. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok dimana mereka akan menjalankan empat seni administrasi yaitu meringkas, menghasilkan pertanyaan, menerangkan, dan melaksanakan prediksi. Sesudah siswa mempelajari empat seni administrasi tersebut, maka mereka akan bergiliran menjalankan kiprah sebagai seorang guru yang memimpin pembelajaran di kelompoknya menurut empat seni administrasi tadi.
Teknik-metode di atas ialah variasi model pembelajaran yang dipakai dengan basis cooperative learning dan sejatinya masih banyak metode-metode lainnya. Semoga memmenolong Anda.