Cerita Bahasa Inggris Lutung Kasarung + Terjemahan

Cerita Bahasa Inggris  Pernah mendengar kisah wacana seujung lutung atau monyet hitam yang bertemu dengan seorang putri cantik?? Kalau iya, niscaya kisah tersebut berjudul Lutung Kasarung. Lutung Kasarung ialah sebuah dongeng rakyat yang berasal dari masyarakat sunda. Tidak diketahui kapan dongeng rakyat tersebut tercipta. Tapi yang terperinci dongeng rakyat lutung kasarung ini sedikit lebih Istimewa dari pada yang lain. Kenapa?? Cerita rakyat lutung kasarung pernah di filem kan pada tahu 1926 yang mengakibatkan filem tersebut sebagai filem pertama di kawasan Hindia Belanda ketika itu. Superr kan. Nah pada peluang kali ini, Pintar Bahasa Inggris akan mencoba menghadirkan dongeng rakyat lutung kasarung tersebut dalam bahasa Inggris. Semoga sanggup bermanfaa. Check this out!!!

Lutung Kasarung

Once upon a time, there was a king named Prabu Tapa Agung who  had led a kingdom in West Java for a long time. He was getting old and therefore wanted to choose a successor. But unfortunately, he had no son. He thought of choosing one of his daughters, Purbararang and Purbasari. But it wasn’t an easy choice. They were both very pretty and smart. The only difference was their temperament. Purbararang was rude and dishonest, while Purbasari was kind and caring. With those considerations, Prabu Tapa Agung finally chose Purbasari to be his successor.

Purbararang didn’t agree with her father’s decision. “It’s supposed to be me, Father. I’m the eldest daughter!” Purbararang said. Prabu Tapa Agung smiled. “Purbararang, to be a queen takes more than age. There are many other qualities that one must possess,” explained Prabu Tapa Agung wisely. “What does Purbasari have that I don’t?” Purbararang pouted. “You’ll find out when Purbasari has replaced me,” Prabu Tapa Agung answered.

After the discussion, Purbararang went back to her room. “Is there something wrong?” asked Indrajaya. Indrajaya is Purbararang’s future husband. “I’m upset! Father chose Purbasari as his successor and not me! I have to do something!” Purbararang said. Driven mad by her anger, she came to a witch and asked her to send rash all over Purbasari’s body. Before going to bed, Purbasari started to feel itch all over her body. She tried applying powder to her body, but it’s no use. Instead, the itching grew even worse. She didn’t want to scratch it, but she just couldn’t help it. In the next morning, there were scratch mark all over Purbasari’s body. “What happened to you?” asked Purbararang, pretending to be concerned. “I don’t know, sis. Last night, my body suddenly felt very itchy. I scratched and scratched, and this is what happened,” Purbasari answered. Purbararang shook her head. “You must have done something really awful. You’ve been punished by the gods!”

That day, the whole kingdom was scandalized. “What have you done, Purbasari?” demanded Prabu Tapa Agung. Purbasari shook her head. “I didn’t do anything that would upset the gods, Father,” she answered. “Then how can you explain what happened to your body?” Prabu Tapa Agung asked again. “If you don’t confess, I’ll banish you to the woods.” Purbasari took a deep breath. “Like I said before, I didn’t do anything wrong. And I’d rather be thrown into the woods than to confess to a deed I didn’t commit.”

After a short discussion with his advisor, Prabu Tapa Agung ordered Purbasari to be moved to the woods. Purbasari was very sad, but she couldn’t do anything to defy her father’s order. She was accompanied to the woods by a messenger. He built a simple hut for Purbasari. After the messenger left, suddenly a black monkey came to Purbasari’s hut. He carried a bunch of bananas. From behind him, some animals looked on. “Are the bananas for me?’ Purbasari asked. The black monkey nodded, as if he understood what Purbasari said. Purbasari took the bananas with pleasure. She also said thanks. The other animals that were looking on also seemed to smile. “Are you willing to be my friend?” Purbasari asked them. All the animals nodded happily. Although she was living by herself in the woods, Purbasari never lacked of supplies. Everyday, there were always animals bringing her fruits and fish to eat.

A long time had passed since Purbasari was banished to the woods, but her body still itched. At some places, her skin was even ulcerating. What am I supposed to do?” Purbasari sighed. The monkey who was sitting next to her stayed still, there were tears in his eyes. He hoped Purbasari would remain patient and strong.

One night, on a full moon, the monkey took Purbasari to a valley. There is a pond with hot spring water. The monkey suddenly spoke, “The water of this pond will heal your skin,” he said. Purbasari was surprised, ”You can talk? Who are you?” she asked. “You’ll find out, in time,” the monkey said. Purbasari didn’t want to force the monkey. She then walked to the pond. She bathed there. After a few hours, Purbasari walked out of the pond. She was shocked to see her face reflected on the clear pond water. Her face was beautiful again, with smooth and clean skin. Purbasari observed her entire body. There were no traces of any skin ailments. “I’m cured! I’m cured!” Purbasari shouted in joy. She quickly offered thanks to the gods and also to the monkey.

The news of Purbasari’s condition quickly spread to the kingdom, irritating Purbararang. She then accompanied by Indrajaya go to the woods to see Purbasari. Purbasari asked if she would be allowed to go home. Purbararang said she would let Purbasari return to the palace if Purbasari’s hair were longer than hers. Purbararang then let her hair down. It was so long, it almost touched the ground. But it turned out that Purbasari’s hair was twice longer than Purbararang’s hair.

“Fine, so your hair is longer than mine.” Purbararang admitted. “But there is one more condition you must fulfill, do you have a future husband who is handsomer than mine?” said Purbararang as she walked toward Indrajaya. Purbasari felt miserable. She didn’t have a future husband yet. So, without much thought, she pulled the black monkey beside her.

Purbararang and Indrajaya burst out, but their laughter didn’t last long. The monkey meditates and suddenly transformed into a very handsome young man, a lot more handsome than Indrajaya. “I’m a prince from a kingdom far away. I was cursed to be a monkey because of a mistake I committed. I could regain my true form only if there’s a girl who would be willing to be my wife,” said the young man.

Finally, Purbararang gave up. She accepted Purbasari as the queen, and also confessed everything she had done. “Please forgive me. Please don’t punish me,” Purbararang said, asking for forgiveness. Instead of being angry, Purbasari smiled. “I forgive you, sis,” she said. Soon after, Purbasari become queen. Beside her was the handsome prince, the former monkey known as Lutung Kasarung.



Moral of the story: Good person will always prevail and the evil one will always lose.

Pernah mendengar kisah wacana seujung lutung atau monyet hitam yang bertemu dengan seorang Cerita Bahasa Inggris  Lutung Kasarung + Terjemahan


Terjemahan:

Lutung Kasarung

Prabu Tapa Agung sudah memimpin kerajaan di Jawa Barat untuk waktu yang lama. Dia sudah renta dan alasannya ialah itu ingin menentukan penggantinya. Tapi akungnya, ia tidak mempunyai putra. Dia berpikir untuk menentukan salah satu putrinya, Purbararang dan Purbasari. Tapi itu bukan pilihan yang gampang. Mereka berdua sangat bagus dan cerdas. Satu-satunya perbedaan ialah temperamen mereka. Purbararang agresif dan tidak jujur​​, sedangkan Purbasari ialah baik dan peduli. melaluiataubersamaini pertimbangan tersebut, Prabu Tapa Agung akibatnya menentukan Purbasari menjadi penggantinya.

Purbararang tidak sepakat dengan keputusan ayahnya. "Ini seharusnya miliki ku, Ayah. Aku anak wanita tertua "kata! Purbararang. Prabu Tapa Agung tersenyum. "Purbararang, untuk menjadi seorang ratu bukanlah hal terkena usia. Ada banyak kualitas lain yang kita harus miliki, "jelas Prabu Tapa Agung bijaksana. "Apa Purbasari mempunyai yang saya tidak?" Cemberut Purbararang. "engkau akan mengetahui ketika Purbasari sudah menggantikan ku," tanggapan Prabu Tapa Agung.

Sesudah perdebatan tersebut, Purbararang kembali ke kamarnya. "Apakah ada sesuatu yang salah?" Tanya Indrajaya. Indrajaya ialah calon suami Purbararang. "Saya kesal! Ayah menentukan Purbasari sebagai penggantinya dan bukan aku! Aku harus melaksanakan sesuatu! "Kata Purbararang. Gila alasannya ialah kemarahannya, ia hadir ke penyihir dan memintanya untuk mengirim ruam ke seluruh badan Purbasari. Sebelum pulas, Purbasari mulai merasa gatal di seluruh tubuhnya. Dia mencoba memakai bedak ke tubuhnya, tapi itu tidak ada gunanya. Sebaliknya, gatalnya bahkan lebih buruk. Dia tidak ingin menggaruknya, tapi ia tidak sanggup menahannya. Pada pagi diberikutnya, terdapat tanda bekas cakaran di seluruh badan Purbasari itu. "Apa yang terjadi padamu?" Tanya Purbararang, akal-akalan prihatin. "Saya tidak tahu, kak. Tadi malam, badan saya tiba-tiba merasa sangat gatal. Saya menggaruk dan terus menggaruk, dan ini ialah apa yang terjadi, "jawaban Purbasari. Purbararang menggeleng. "Kamu niscaya sudah melaksanakan sesuatu yang sangat mengerikan. Kamu sudah dieksekusi oleh para dewa! "

Hari itu, seluruh kerajaan itu terkejut. "Apa yang sudah engkau lakukan, Purbasari?" tanya Prabu Tapa Agung. Purbasari menggeleng. "Aku tidak melaksanakan apa pun yang akan membuat murka para dewa, Ayag," jawabannya. "Lalu bagaimana engkau membuktikan apa yang terjadi pada badan engkau?" Tanya Prabu Tapa Agung lagi. "Jika engkau tidak mengaku, saya akan mengusir engkau ke hutan." Purbasari mengambil napas panjang. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak melaksanakan sesuatu yang salah. Dan saya lebih suka dilemparkan ke hutan daripada mengakui perbuatan yang saya tidak lakukan. "

Sesudah diskusi singkat dengan penasihat, Prabu Tapa Agung memerintahkan Purbasari untuk dipindahkan ke hutan. Purbasari sangat sedih, tetapi ia tidak sanggup melaksanakan apa-apa untuk menentang perintah ayahnya. Dia didampingi oleh seorang utusan untuk pergi ke hutan .Utusan tersebut membangun sebuah gubuk sederhana untuk Purbasari. Sesudah utusan tersebut pulang, tiba-tiba seujung monyet hitam hadir ke pondok Purbasari. Dia membawa setandan pisang. Dari belakangnya, beberapa binatang menyaksikannya. "Apakah pisang tersebut untuk aku?" Tanya Purbasari. Monyet hitam mengangguk, seakan-akan ia mengerti apa yang Purbasari katakan. Purbasari mengambil pisang dengan bahagia hati. Dia juga menyampaikan terima kasih. Hewan-hewan lain yang sedang melihatnya juga tampak tersenyum. "Apakah engkau bersedia menjadi mitra ku?" Tanya Purbasari kepada mereka. Semua binatang mengangguk gembira. Meskipun ia tinggal sendirian di hutan, Purbasari tidak pernah belum sempurnanya pasokan. Setiap hari, selalu ada binatang yang membawa buah-buahan dan ikan untuk dimakan.

Waktu yang usang sudah silam semenjak Purbasari dimembuang ke hutan, tapi tubuhnya masih gatal. Pada beberapa tempat, kulitnya bahkan sudah memborok. Apa yang harus saya lakukan? "Purbasari mendesah. Monyet yang duduk di sebelahnya tetap diam, ada air mata di matanya. Dia berharap Purbasari akan tetap sabar dan kuat.

Suatu malam, pada bulan purnama, monyet tersebut membawa Purbasari ke sebuah lembah. Ada sebuah bak dengan air gerah. Monyet tiba-tiba berbicara, "Air bak ini akan menyembuhkan kulit mu," katanya. Purbasari terkejut, "engkau sanggup bicara? Siapa engkau? "Tanyanya. "Kamu akan tahu, pada waktunya," kata monyet tersebut. Purbasari tidak mau memaksa monyet. Dia kemudian berjalan ke kolam. Ia mandi di sana. Sesudah beberapa jam, Purbasari keluar dari kolam. Dia terkejut melihat wajahnya tercermin pada air bak yang jernih tersebut. Wajahnya bagus lagi, dengan kulit halus dan membersihkan. Purbasari mengamati seluruh tubuhnya. Tidak ada jejak dari setiap penyakit kulit. "Saya sembuh! Saya sembuh "teriak Purbasari dalam sukacita. Dia lekas berterimakasih kepada para tuhan dan juga untuk monyet tersebut.

Kabar terkena kondisi Purbasari dengan cepat menyebar ke kerajaan, membuat jengkel Purbararang. Dia kemudian dikawani oleh Indrajaya pergi ke hutan untuk melihat Purbasari. Purbasari bertanya apakah ia akan diizinkan pulang. Purbararang menyampaikan bahwa ia akan membiarkan Purbasari kembali ke istana kalau rambut Purbasari lebih panjang dari miliknya. Purbararang kemudian membiarkan rambutnya jatuh. Rambut itu sangat panjang, hampir menyentuh tanah. Tapi ternyata rambut Purbasari dua kali lebih panjang dari pada rambutnya Purbararang.

"Baik, jadi rambut engkau lebih panjang dari pada milikku." Purbararang mengakui. "Tapi ada satu kondisi yang engkau harus penuhi, apakah engkau mempunyai calon suami yang lebih ganteng dari pada milik ku" Kata Purbararang sambil berjalan menuju Indrajaya. Purbasari merasa sengsara. Dia belum mempunyai calon suami. Jadi, tanpa berpikir panjang, ia menarikdanunik monyet hitam di sampingnya.

Purbararang dan Indrajaya tertawa, tapi tawa mereka tidak berlangsung lama. Monyet tersebut kemudain bermeditasi dan tiba-tiba berkembang menjadi seorang perjaka yang sangat tampan, lebih ganteng dari pada Indrajaya. "Saya seorang pangeran dari kerajaan yang jauh. Saya dikutuk menjadi monyet alasannya ialah kesalahan saya perbuat. Saya sanggup mendapatkan kembali bentuk saya yang bahwasanya spesialuntuk kalau ada seorang gadis yang bersedia menjadi istriku, "kata laki-laki muda tersebut.

Akhirnya, Purbararang menyerah. Dia mendapatkan Purbasari sebagai ratu, dan juga mengakui tiruana yang sudah ia lakukan. "Maafkan aku. Jangan aturan aku, "kata Purbararang, meminta pengampunan. Bukannya marah, Purbasari tersenyum. "Aku memaafkanmu, kak," katanya. Segera sehabis itu, Purbasari menjadi ratu. Di sampingnya ialah pangeran tampan, mantan moyet yang dikenal sebagai Lutung Kasarung.


Moral cerita: orang baik akan selalu menang dan yang jahat akan selalu kalah.

Semoga artikel di atas wacana dongeng rakyat bahasa Inggris Lutung Kasarung bisa kita ambil pesan moral yang teradapat di dalamnya. Dan apabila dari pembaca sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun jalan dongeng dari dongeng rakyat di atas, kami mohon Koreksi dan masukan yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.

Lihat juga Cerita Rakyat Bahasa Inggris yang lainnya, di sini.
LihatTutupKomentar