Sedang Mengajar, Atau Sedang Dikejar Anjing?

Mengajar bukanlah pekerjaan yang gampang, yaitu susah mempersembahkan pemahaman kepada siswa terhadap bahan yang didiberikan. Diperlukan kesabaran semoga mereka paham secara menyeluruh. Pengalaman saya mengajar selama 2.5 bulan di sebuah Sekolah Menengah Pertama menuai satu buah kesimpulan, ternyata apa yang saya lakukan selama ini terlalu terburu-buru.

Saya, sebagai seorang guru menyerupai sedang didiberikan sasaran kemudian harus mencapainya. Entah bagaimana caranya. Oke, mungkin saya bisa mencapai sasaran materi, tetapi bagaimana dengan siswa yang saya ajarkan? I don’t know!

Ternyata, banyak siswa yang belum paham bahan dasar, namun sudah dilanjutkan ke bahan yang lebih susah. Ibarat sebuah rumah, mereka belum memiliki fondasi yang baik namun sudah dibebani tumpukan bata bangunan. Tentu saja rumah tersebut tidak akan terbangun dengan baik bukan?

Saya kemudian berpikir bagaimana kalau kita mengajar tanpa mengikuti alur kurikulum. Ada rasa tidak tega apabila siswa belum bisa memahami sebuah bahan dengan baik, kemudian didiberikan gelombang bahan yang jauh lebih besar. Mereka menderita? Sudah pasti.  

Sebagai contoh, ahad kemudian saya mengajar terkena pembuatan kalimat simple past tense. Dalam satu pertemuan tentu siswa belum bisa menguasai secara penuh bahan tersebut. Kendati demikian, guru pembimbing saya sudah mempersembahkan target, bahwa pertemuan selanjutnya mereka harus dikenalkan pada recount text. It's like chased by a dog!! 



Waktu itu, saya tidak mengambil sasaran yang ia diberikan, pilihan bahan jatuh pada pembuatan kalimat positif, negatif, dan pertanyaan. Saya sudah menyesal dengan keputusan-keputusan pengejaran sasaran materi, dan dikala itu saya spesialuntuk ingin mempersembahkan mereka pemahaman menyeluruh sebelum melanjutkan ke bahan yang jauh lebih susah.


Guru-guru Indonesia, saya menyarankan ikutilah kemampuan dan pemahaman siswa. Apabila kita tiruana egois mengikuti kejaran bahan tanpa terlalu memperdulikan siswa, maka tersiksalah siswa-siswa kita. :)

LihatTutupKomentar