Pendidikan, kita tahu ialah sebuah hal yang begitu vital dalam pembentukan huruf seorang manusia. Pendidikan yang dimaksud, tidak spesialuntuk terkait tentang Matematika atau Fisika, namun juga pendidikan moral. Putera dan Puteri dengan asupan kombinasi pendidikan akademik dan akhlak yang baik, gampang-gampangan akan menjadi seorang yang berhasil menjadi akademisi yang cerdas lagi luhur akal pekertinya.
Image source : nataliemacaulay.com |
Meterbaikkan potensi serta mendidik ialah acara yang harus dulu diawali dari rumah yang berteman dekat. Maksudnya disini ialah membuat kondisi rumah yang nyaman dan menggembirakan bagi psikologis anak. Tentu sudah sering kita jumpai risikonya dikala orang renta yang tidak menyediakan hunian yang nyaman, terbukti anak lebih sibuk mencari kesenangan di luar rumah. Jikalau sudah begitu, maka potensi-potensi keburukan akan sangat praktis muncul. Pergaulan bebas, narkoba, dan kegiatan-kegiatan negatif perusak masa depan, kebanyakan diawali dari tidak adanya figur yang selalu mencurahkan cinta kasih di rumah.
Orang renta yang sibuk bekerja, dan guru di sekolah menjadi penopang pendidikan secara penuh tentu ialah tindakan salah kaprah. Bekerja memang sebuah tanggung jawaban, namun manakah yang lebih besar antara tanggung balasan mendidik anak dengan tanggung balasan bekerja untuk keluarga?
Kalau ibu di rumah sudah ikut-ikutan bekerja, seharusnya sang ayah dengan gentle meminta istri untuk berhenti. Bukan malah bahagia alasannya ialah keuangan juga ikut ditopang. Mencari nafkah ialah tanggung balasan suami, sedangkan istri ialah eksklusif yang menjaga hakikat pendidikan buah hatinya. Istri ialah orang terdepan yang mendidik anak untuk menjadi eksklusif shaleh dan sholehah.
Keadaannya memang susah, namun yakin bahwa selalu ada jalan di sebuah niat yang baik. Tujuannya baik, Anda lebih menentukan ke pendidikan anak, biarlah hidup seadanya asalkan pendidikan buah hati Anda lahir dan batin tercukupi. Yakinlah bahwa rezeki akan selalu tercurah, rezeki Allah tidak akan pernah putus dan Dia tidak akan pernah membuat hambanya kesusahan sedang kita memiliki niat yang tulus.
Saya yakin, setiap anak yang tumbuh kembangnya baik, menjadi mereka yang percaya diri, periang, dan penuh semangat menghadapi hidup, ialah yang dibesarkan melalui curahan kasih akung penuh dari orang tua.
Khusus untuk Islam
Saya bermacam-macam islam, dan siapapun suami istri yang bermacam-macam islam, tentu sudah sepatutnya mematuhi perintah Allah biar laki-laki menjadi pemimpin dan pencari nafkah, sementara perempuan menjadi mereka yang mngurus keluarga termasuk mendidik anak dengan segenap waktu dan jiwa. Seorang laki-laki akan diminta tanggung jawabannya di darul abadi nanti terkena keluarga yang ia pimpin. Sedangkan perempuan dimintai tanggung jawabannya di darul abadi nanti, terkena apa yang sudah ia lakukan untuk keluarga, apa yang sudah ia curahkan, dan bagaimana ia mendidik anak-anaknya.
Bagi muslim dan muslimah, silakan baca artikel di link ini: http://muslim.or.id/muslimah/pahala-melimpah-bagi-muslimah-yang-tinggal-di-rumah.html . Semua itu untuk meyakinkan Anda.