Tips Membentuk Mental Siswa Biar Menjadi Independent Learner

Dewasa ini sudah bukan zamannya lagi seorang siswa begitu bergantung terhadap seorang guru di dalam pembelajaran kelas. Sedini mungkin, mereka harus dilatih untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Serta bisa mempelajari banyak hal sepenuhnya memakai kapabilitas yang mereka miliki.

Image source: Google Images

Untuk mengakibatkan siswa sebagai seorang pembelajar yang independen, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan di dalam kelas.

Berikan Nilai Plus


Untuk mengakibatkan siswa sebagai seorang independent learners, maka terlebih lampau kita harus membuat mereka aktif. Terkadang inilah yang susah.

Untuk mengawalinya, Anda bisa mempersembahkan iming-iming nilai tambah apabila siswa menjawaban sesuatu atau berani mengangkat tangan untuk menjawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru. Teknik ini biasanya efektif alasannya mereka tahu bahwa ada sesuatu yang menarikdanunik dan akan mereka dapatkan apabila menjadi siswa aktif di kelas.

Komunikasi Dua Arah


Metode ceramah banyak menuai Koreksian alasannya komunikasi yang terjadi spesialuntuk satu arah saja. Tidak ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa sehingga siswa spesialuntuk sebagai objek pasif. Ini membuat siswa menjadi pembelajar yang tumpul otaknya.

Sehari-hari mereka spesialuntuk dilayani bahan oleh guru, kemudian mencatat, serta sesekali mengerjakan soal. Apabila kondisi ini berlanjut secara terus-menerus, pikiran siswa tidak akan berfungsi secara sempurna, alasannya mereka terbiasa mendapatkan bahan bukan mencari.

Sebisa mungkin, olok-olokan banyak pertanyaan, olok-olokan banyak duduk masalah kepada siswa biar otak mereka terlatih untuk berpikir.

Follow Up Method Agar Otak Siswa Terasah


By the way, untuk membuat siswa terlatih menjadi seorang pembelajar yang bisa berpikir taktis serta tidak malas dengan spesialuntuk duduk serta mendapatkan materi, Anda bisa memakai metode. Dua metode yang saya anggap bisa mengasah kemandirian siswa ialah audio lingual method serta silent way.

Saya pernah diajarkan memakai dua metode ini dan rasanya benar-benar tidak sama. Pikiran saya serasa benar-benar dilatih untuk bisa berpikir cermat.

Belajar Melalui Diskusi


Sebagai seorang guru, tentu Anda sudah sering melaksanakan diskusi. Kendati demikian, banyak dikusi yang ada ketika ini tidak merata dukungan kerjanya. Satu buah kelompok yang anggotanya berkisar antara empat sampai lima orang, spesialuntuk memseriuskan kerja pada satu atau dua orang saja, sementara anggota sissanya spesialuntuk berdiam diri menunggu pekerjaan selesai.

Untuk menghindari fenomena tersebut, ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, bebankan setiap anggota kelompok sebuah peran. Misalkan ada empat orang anggota dengan lima soal kiprah diskusi, maka anggota pertama mengerjakan soal nomor satu, anggota kedua mengerjakan soal nomor dua, dan seterusnya. Bisa juga memakai metode dikusi jigsaw atau collaborative strategic menyerupai yang sudah saya jelaskan di website ini juga.

Kedua, hindari diskusi kelompok dengan jumlah anggota yang banyak. Batasi spesialuntuk dua anggota saja dan tidak lebih. Teknik ini membuat pengawasan menjadi lebih gampang. Kemudian untuk melaksanakan test terhadap kemampuan setiap anggota, silakan Anda lakukan presentasi di final diskusi.

LihatTutupKomentar