Saya membuat artikel yang sedikit tidak sama kali ini. Mungkin, Anda tidak melihatnya bekerjasama dengan bahan bahasa Inggris, namun bagi saya ini bekerjasama dengan tiruana bahan pelajaran sekolah yang akan Anda hadapi.
Pernah melihat sebuah tangga? Tentu saja pernah. Kita tiruana tahu bahwa tangga tersusun atas belasan bahkan puluhan anak tangga yang satu demi satu harus kita lalui. Langkah demi langkah untuk mencapai anak tangga teratas harus dilakukan dengan cermat serta konsisten supaya sanggup hingga dengan cepat tanpa terjatuh.
Pernah ada suatu peristiwa, dimana saya mencoba menaiki anak tangga dengan dua anak tangga sekaligus. Ternyata, saya terjatuh alasannya yakni kaki saya tidak bisa menjangkau dua anak tangga secara bersamaan.
Peristiwa tersebut sejatinya ialah sebuah analogi kesalahan berguru yang sering kita lakukan. Anda tentu pernah mendengar kata SKS atau Sistem Kebut Semalam, sebuah sistem berguru yang mengharuskan kita melahap tiruana bahan spesialuntuk dalam waktu satu malam saja.
Belasan penggalan kita hantam dengan impian esok hari, kita bisa mengerjakan soal ujian dengan sangat baik. Teman-kawan tiruana, Sistem SKS tentu tidak lebih menyerupai saya menaiki dua anak tangga dengan impian bisa mencapai puncak lebih cepat.
Studi Kasus :
Saya diberi contoh, Edmun yakni seorang pelajar SMA. Setiap hari, dia mengacuhkan bahan pelajaran dengan anggapan bisa dan akan mempelajari tiruana penggalan sehari sebelum ujian. Secara langsung, Edmun bekerjsama spesialuntuk membuat bahan pelajaran menyerupai bola salju yang menggelinding kearahnya dan semakin hari semakin besar.
Ketika ujian akan dilaksanakan, tidak terasa penggalan pelajaran dalam bentuk bola salju tersebut semakin ajaib dan Edmun gres menyadarinya. Rasa kelabakan dan lelah luar biasa dalam mempelajari tiruana bahan akan dia rasakan. Satu lagi, dia tidak pulas cukup dan padahal, pulas yang cukup akan meningkatkan kualitas dalam mengerjakan soal ujian.
Sistem Kebut Semalam intinya spesialuntuk akan membebani pikiran Anda dan kita tiruana. Bayangkan, untuk memahami satu pokok bahasan bahan dalam tiga jam, kita terkadang masih susah. Nah, pada kondisi SKS, kita dharuskan untuk mempelajari beberapa penggalan dalam semalam.
Otak akan bekerja jauh lebih keras dan teramat melelahkan. Energi kita akan terkuras dan pikiran yang jernih bisa sirna. Harapan untuk bisa mengerjakan soal dengan baik pada ujian esok hari seolah hilang tanpa celah.
Kenapa saya bisa yakin sekali dengan keburukan SKS? Karena saya yakni pembelajar dengan sistem SKS terbaik sewaktu sekolah. :D
SKS Juga Bisa Memperburuk Pola Pikiran Anda Secara Menyeluruh!
Pola pikiran SKS akan menganggap sebuah problem menjadi hal sepele serta bisa diselesaikan dalam sekejap. Padahal, pada kenyataannya tidak sama sekali. Sama menyerupai Edmun, problem akan terus hadir layaknya bola salju. Kita akan terbiasa menganggap remeh suatu masalah, padahal problem tersebut bisa menjalar menjadi tangan-tangan gurita yang bisa menjerat kita suatu saat.
Kebiasaan SKS membuat kita enggan menuntaskan malasah satu demi satu, membuat kita terlalu santai dan berpikir masih ada hari esok. Saya percaya, sistem SKS membuat kita tiruana memiliki pola pikir jelek apabila terus-menerus dilakukan.
Meskipun Sedikit, Namun Lakukan Secara Konsisten
Belajar yakni ibadah, niatkan alasannya yakni kita ingin mencari ilmu. Tuhan akan menyukai amalan seorang hamba, yang meskipun sedikit, namun dia lakukan secara konsisten. Pelajari bahan secara bertahap dan hindari sistem berguru kebut semalam.
Tidak ada logika manapun yang bisa menandakan bahwa berguru puluhan bahan dan beberapa penggalan dalam semalam sanggup berhasil. Logika yang sudah terbukti secara general yakni ketika Anda bisa sukses alasannya yakni konsisten melaksanakan hal baik sedikit demi sedikit.
Ingat, saya ialah salah satu pembelajar dengan sistem SKS, dan sungguh tiruana itu tidak ada manfaatnya.